Rasa yang kupunya untuknya, aku umpamakan seperti embun pagi yang kelihatan gemerlap untuk kemudian menguap dan lenyap oleh cahaya mentari yang semakin panas.
Namun ternyata salah. Dia tetap berada di hatiku. Yang aku kira hanya perasaan semusim dan hanya lintasan dalam hidupku saja, ternyata tetap hidup dan berkembang dalam jiwa.
Seperti sebutir embun pagi, meski kelihatannya lenyap tapi keesokan harinya akan muncul kembali dengan anggunnya dan berkilauan tertimpa cahaya pelangi mentari pagi.
Dan selama dunia berputar, selama itu pula embun pagi-ku akan muncul kembali dengan megahnya diatas dedaunan.
~Qoirina NK~
Thursday, September 14, 2006
Wednesday, August 16, 2006
My Litle Miaw
Kucingku sudah besar sekarang. 5 cewek semua ternyata. Kuberi nama Lana (dari Mas Nawi), Kirana (dari De' Kame), Qoirina (dari Mas Rudin), Praya (dariku), dan Quinta (dari Inoy). Diantara mereka yang paling dekat denganku adalah Lana dan Praya. Apalagi kalau Lana sudah duduk dipangkuanku sambil ku elus2, Pules. Sekarang mereka mulai bandel, lari kesana kemari dan mulai ngompol serta beol sembarangan (ya iyalah, namanya juga kucing) Untuk itu, keluargaku sepakat akan membuang mereka kalau sudah disapih induknya. Sedih rasanya, bakal kehilangan putri2 kecilku.
Aku juga ga' akan ada waktu lagi dengan mereka, karena sekarang aku sudah mulai bekerja kembali. Oh iya, alhamdulilah sebuah toko pakaian menerimaku dan kerja mulai pagi sampai maghrib. Kata Mbak Puji, biar sedikit yang penting berkah, Mas Nawi bilang "Nina harus pantang menyerah" Mas Nawi sampai terharu dengar ceritaku lewat sms. Mas Nawi bilang bahwa perjuangan nina belum berakhir, nina ga' boleh putus asa lagi. Tak tau harus bagaimana membalas kebaikan kalian. Terimakasih Mbak Puji, Mas Nawi, Mas Syihab, De' Risa, Ullie, Mas Rudin, Mbak Christ, Niken, De' Kame, Inoy, Ryo, Mas Adin, Mas Dandi, Mas Muji, Nisa. Meski tak pernah lagi berkomunikasi lagi, tapi kalian adalah bagian dari perjalanan hidupku. I Love U all.
Aku juga ga' akan ada waktu lagi dengan mereka, karena sekarang aku sudah mulai bekerja kembali. Oh iya, alhamdulilah sebuah toko pakaian menerimaku dan kerja mulai pagi sampai maghrib. Kata Mbak Puji, biar sedikit yang penting berkah, Mas Nawi bilang "Nina harus pantang menyerah" Mas Nawi sampai terharu dengar ceritaku lewat sms. Mas Nawi bilang bahwa perjuangan nina belum berakhir, nina ga' boleh putus asa lagi. Tak tau harus bagaimana membalas kebaikan kalian. Terimakasih Mbak Puji, Mas Nawi, Mas Syihab, De' Risa, Ullie, Mas Rudin, Mbak Christ, Niken, De' Kame, Inoy, Ryo, Mas Adin, Mas Dandi, Mas Muji, Nisa. Meski tak pernah lagi berkomunikasi lagi, tapi kalian adalah bagian dari perjalanan hidupku. I Love U all.
Tuesday, August 15, 2006
Aku Ingin Kembali
Hari berjalan, bulan bergeser, tahun berganti. Berapa malam yang telah kita lalui, berapa siang yang telah kita jalani. Waktu berlalu tak pernah kembali. Berapa prasasti dosa yang telah kita bangun dalam hidup ini. Berapa banyak pula nikmat yang telah diingkari dalam perjalanan di dunia ini.Cermin hati telah penuh karat dosa yang telah dihembuskan hawa nafsu. Mata memandang yang haram, kaki berjalan tak tentu arah dan hati sibuk dengan melambungkan segala angan dan khayalan tinggi. Tapi kita hanya tertawa, terbahak, bahkan tertidur dengan bahagia. Air mata berhenti mengalir seiring dengan membatunya noda-noda di dada. Tapi , masih saja syari’at ini kita langgar dengan senyuman di bibir. Hati ini makin berat dan diri ini makin tersiksa. Namun, apalah daya… diri ini sering hanya bisa berkata… “Aku ingin kembali…”
Jika kamu memiliki cita
Nyanyian kerinduan telah menarikmu
Maka perpendeklah jarak tempuh
Kepada pemanggil cinta dan kerinduan mereka tatkala berseru
Katakanlah : “Aku penuhi panggilanmu!” seribu kali jumlahnya
Jangan perhatikan puing-puing yang menghalangi mereka
Sebab jika kamu perhatikan
Puing-puing itu kembali menjadi penghalang
Jika letih tulang kakimu
Maka peringatan itu mengembalikan semangatmu
Jika kamu takut keletihanMaka katakan padanya
Di depanmu terdapat mata air
Saat kita sadar bahwa kita harus kembali maka hendaknya kita tanyakan pada diri ini… Kenapa kita harus kembali pada-Nya… karena semua orang mencemooh kita, atau karena teman-teman sudah pergi meninggalkan kita akibat dosa dan maksiat kita, atau mungkin karena orang yang kita cintai menyuruh kita kembali, atau karena sebab yang lain?saudaraku, kita ini adalah milik-Nya. Kalau kita kembali pada-Nya pun haruslah karena-Nya. Karena hanya Dialah yang bisa menyelamatkan diri ini dari neraka-Nya. Mari luruskan niat benahi motivasi untuk kembali
Jika kamu memiliki cita
Nyanyian kerinduan telah menarikmu
Maka perpendeklah jarak tempuh
Kepada pemanggil cinta dan kerinduan mereka tatkala berseru
Katakanlah : “Aku penuhi panggilanmu!” seribu kali jumlahnya
Jangan perhatikan puing-puing yang menghalangi mereka
Sebab jika kamu perhatikan
Puing-puing itu kembali menjadi penghalang
Jika letih tulang kakimu
Maka peringatan itu mengembalikan semangatmu
Jika kamu takut keletihanMaka katakan padanya
Di depanmu terdapat mata air
Saat kita sadar bahwa kita harus kembali maka hendaknya kita tanyakan pada diri ini… Kenapa kita harus kembali pada-Nya… karena semua orang mencemooh kita, atau karena teman-teman sudah pergi meninggalkan kita akibat dosa dan maksiat kita, atau mungkin karena orang yang kita cintai menyuruh kita kembali, atau karena sebab yang lain?saudaraku, kita ini adalah milik-Nya. Kalau kita kembali pada-Nya pun haruslah karena-Nya. Karena hanya Dialah yang bisa menyelamatkan diri ini dari neraka-Nya. Mari luruskan niat benahi motivasi untuk kembali
Subscribe to:
Posts (Atom)