Friday, June 24, 2005
Hujan
Yang... hujan turun lagi, dibawah payung hitam kuberlindung(bener gak sich lagunya?) hehhehe... hari ini hujan lagi, deras lagi, basah lagi. Seperti kemarin waktu diantar bos besar, lagi asik2 makan bubur ayam eh hujan datang. kemarin begitu menyenangkan bisa dekat dengan bos besar diwaktu hujan. tapi hari ini, Nina pulang sendiri, naik angkot. sampai di Pasar Minggu Nina melihat banyak anak kecil menawarkan payung, Ojek payung namanya. sedih rasanya melihat mereka, ukuran payung yang lebih besar dari mereka, basah kuyub, tanpa alas kaki, banjir lagi. Nina saja sudah merasa dingin apalagi mereka.Nina juga jadi ingat waktu pergi sama Aris waktu itu, di lampu merah seorang ibu menggendong bayinya yang masih beberapa bulan. Nina gak suka kalau anak kecil dijadikan alat pencari nafkah. memang mungkin tidak ada pilihan lain untuk itu. tapi... gak taulah. Cukup adilkah hidup ini? Kalau Nina banyak uang, sudah aku ambil bayi itu, sudah aku ajak pulang adik2 pengojek payung itu. (Nin jadi nangis beneran. Tapi disisi lain, Nina berpikir barangkali ini juga berkah dari hujan. dari hujan mereka bisa dapat uang, tapi... kalau mereka sakit, uang yang mereka dapatkan buat beli obat. sama juga bohong. Yach, semoga Allah memberi rejeki yang lebih buat mereka, supaya bisa buat makan dan sekolah. Amien...
Tuesday, June 21, 2005
Lha, kok bukan biru warna rumah Nina yang baru ini? tapi gak apa2 wis, Sudah di buatkan rumah sama De' Kame seperti ini saja, Nin sudah terimakasih. Terimakasih ya De' Kame.... banyak yang bilang kalau wajah Nina ma Ryo sama, padahal mereka baru pertama kali ketemu kami. Sudah jodohnya kali ya? hehhehehhe... Nina pernah dengar kalau wajahnya sama tuch berarti Jodoh, wah mau mau mau. Bos Kecil mau sama Bos Besar kok. Apalagi kalau seperti kemarin malam asik tuch, naik motor habis itu nonton. Ckckckkc.... Unforgetable
Tuesday, June 07, 2005
Tidak ada sesuatu yang istimewa kecuali ketika kita bisa berbagi dengan orang lain. Dan lebih menyenangkan lagi kalau orang yang kita ajak berbagi itu tepat. Perasaan Nin jadi begini, lemah sekali. Gak bisa di kasar lagi, dulu biarpun orang mau marah2 kaya' apa, sesadis apapun Nin tetap aja cuek, bandel. Sekarang gak cuma omongan, di sadisi orang dengan sikap aja rasanya sudah sakit nih hati, terus ... kalau sudah begitu nangis waktu sholat. Seperti tadi, Nin sudah cuci muka berkali-kali tapi mata masih merah juga. Waktu Mbak Noy naik, Nin sudah bingung mencari alasan kalau ditanya. Dan berharap Mbak Noy gak tau, tapi tetap aja tau. Nin bilang kalau mata Nin merah karena kelamaan di depan komputer, karena dari pagi sampai siang tidak bisa lepas dari komputer. Masih tau juga Mbak Noy, Nin diminta jujur, sharing, berbagi. "Kan udah kaya' keluarga sendiri, ayo donk cerita, kalau gak cerita gak bisa lega" Khkhkh... Nin jadi terharu, akibatnya basah lagi dech mata Nin. Malah kali ini lebih deras. Waktu mau sharing, Mas Lilik naik, Nin tunda sharingnya lama2 mereka berdua menggoda Nin, sampai ketawa gak berhenti-berhenti. (Nangis sambil ketawa). Yang baik ya baik, yang sewot ya sewot. Gak taulah! Maybe its life. Cuma serba salah saja, tertekan sekali rasanya, Ikut Om tertekan,di tempat kerja sama saja. Terus? mau kemana Nin ini? Mbak Noy bilang (sambil ngusap2 kepalaku) "Yang kuat donk!" hehhehe... ntah ketinggalan dimana kekuatanku, yang jelas selama ini aku gak pernah alpa untuk minta pada Allah SWT untuk selalu memberiku kekuatan dalam menghadapi apapun yang DIA berikan, baik itu anugrah maupun musibah. Thx Mas Lilik, Thx Mbak Noy... Jazakumullahi khairan katsira....
Subscribe to:
Posts (Atom)