Memang dunia ini panggung sandiwara. Ya Allah.. niat nina benar - benar tulus (Insya Allah) tetapi mungkin cara nina yang salah. Maafkan nina ya Rabb, nina tidak bermaksud membuat rusuh suasana. Nina hanya ingin memberikan semangat kepada keduanya, supaya tidak menyerah pada cinta. Supaya menjadikan cobaan tersebut sebagai ladang amal. Mas Him bilang tidak marah, tapi marah tidak butuh pengakuan. Dari nada bicara di telp, sungguh dia menampakkan emosinya dan itu membuat nina takut. Sesungguhnya apalah yang harus nina takuti Ya Allah... toh dia juga manusia seperti saya tiada ketakutan yang patut saya tunjukkan kecuali pada-Mu.
Ya Rahman... lembutkanlah hati mereka, terangkanlah pikiran - pikiran yang tertutup dan padamkan api yang bergejolak di hati kami. Sesungguhnya Engkaulah yang mengetahui apa yang tersembunyi dan terlahir dari hati kami. Maka ampunilah dosa dan kabulkanlah doa kami.
Amin.
Friday, November 25, 2005
Wednesday, November 23, 2005
Ku usap airmata dengan sapu tanganmu
Ketika mimpi - mimpi masih menjadi mimpi
Mimpi terlalu dini untuk hadir di fajar pagi
Menjadi kata yang hanya tercekat di tenggorokanku
Lebur mengalir ke kerongkongan
Masuk kembali ke sarangnya
Dalam hati
Ku basuh harapan - harapan semu dengan bayangmu
Lilin - lilin pengharapan tak boleh di padamkan
Agar bayanganmu selalu datang sempurna
Membasuh jiwa - jiwa yang luka
Habis harum saputangan kuciumi
Semoga perjalannya dalam menemani tidurku
Takkan pernah habis
Hingga bisa ku hembuskan angin rindu
Sambil menggenggam saputangan itu
~Qoirina~
Ketika mimpi - mimpi masih menjadi mimpi
Mimpi terlalu dini untuk hadir di fajar pagi
Menjadi kata yang hanya tercekat di tenggorokanku
Lebur mengalir ke kerongkongan
Masuk kembali ke sarangnya
Dalam hati
Ku basuh harapan - harapan semu dengan bayangmu
Lilin - lilin pengharapan tak boleh di padamkan
Agar bayanganmu selalu datang sempurna
Membasuh jiwa - jiwa yang luka
Habis harum saputangan kuciumi
Semoga perjalannya dalam menemani tidurku
Takkan pernah habis
Hingga bisa ku hembuskan angin rindu
Sambil menggenggam saputangan itu
~Qoirina~
Sunday, November 20, 2005
Tuhan,
Semoga aku lebih ingin menghibur daripada dihibur
Memahami daripada dipahami
Mencintai daripada dicintai
Sebab...
Dengan memberi aku menerima
Dengan memaafkan aku dimaafkan
Dengan cinta aku bangkit kembali
Dan
Dengan cinta aku hidup abadi
~di adaptasi & di inspirasi oleh puisi St. Fransiscus Asisi "Menanti Fajar Kesadaran" Iip Wijayanto, 2000)~
dimanapun, bagaimanapun kakak selalu menyayangimu, semoga bahagia disana.
Semoga aku lebih ingin menghibur daripada dihibur
Memahami daripada dipahami
Mencintai daripada dicintai
Sebab...
Dengan memberi aku menerima
Dengan memaafkan aku dimaafkan
Dengan cinta aku bangkit kembali
Dan
Dengan cinta aku hidup abadi
~di adaptasi & di inspirasi oleh puisi St. Fransiscus Asisi "Menanti Fajar Kesadaran" Iip Wijayanto, 2000)~
dimanapun, bagaimanapun kakak selalu menyayangimu, semoga bahagia disana.
Friday, November 18, 2005
AL - kAHFI : 109
" katakanlah : kalau lautan sekiranya menjadi tinta untuk menulis kalimat - kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan sebelum habis ditulis kalimat - kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu pula"
Sunday, November 13, 2005
DOA SEORANG KEKASIH
Tuhan,
aku titipkan kekasihku
pada-Mu melalui angin
biarkan ia berhembus dalam rongga nafasku
Hingga ia memberikan kehidupan
melalui mata air embun pagi
lembut hembusannya
membelai jiwaku
membuai pada tandus
menjadi taman surgawi
Tuhan,
aku titipkan kekasihku
kepada-Mu melalui awan
biarkan ia menjadi peneduh
saat terik
dan jadikan ia hujan
saat rinduku dahaga
Bening tetesan airnya
mengalir menjadi nadiku
menyejukkan hati dan
membukakan mata
Tuhan,
aku titipkan kekasihku
kepada-Mu melalui bunga-bunga
hindarkan ia dari kumbang yang
kan merusak rona merekahnya
Aromanya menjadi
pembuluh rinduku
jika embun pagi
sebagai pelindung keelokan hatinya
hingga saat
aku memetiknya dan
kusemayamkan dalam jiwaku
Tuhan,
aku titipkan kekasihku
~Saujana~
aku titipkan kekasihku
pada-Mu melalui angin
biarkan ia berhembus dalam rongga nafasku
Hingga ia memberikan kehidupan
melalui mata air embun pagi
lembut hembusannya
membelai jiwaku
membuai pada tandus
menjadi taman surgawi
Tuhan,
aku titipkan kekasihku
kepada-Mu melalui awan
biarkan ia menjadi peneduh
saat terik
dan jadikan ia hujan
saat rinduku dahaga
Bening tetesan airnya
mengalir menjadi nadiku
menyejukkan hati dan
membukakan mata
Tuhan,
aku titipkan kekasihku
kepada-Mu melalui bunga-bunga
hindarkan ia dari kumbang yang
kan merusak rona merekahnya
Aromanya menjadi
pembuluh rinduku
jika embun pagi
sebagai pelindung keelokan hatinya
hingga saat
aku memetiknya dan
kusemayamkan dalam jiwaku
Tuhan,
aku titipkan kekasihku
~Saujana~
Saturday, November 12, 2005
apa yang harus kukatakan? entahlah! yang aku tau aku hanya ingin memperbaiki diriku. "Ya Allah, bila kepulangan hamba adalah untuk kebaikan, maka bawalah kembali hamba pulang, namun bila hanya menambah dosa & maksiat, dengan cara apapun janganlah hamba sampai ke kampung halaman" dan sekarang... aku pulang. aku pulang dengan segala perubahan. semoga Allah Meridhoi, Nina pasrah dengan segala hukuman yang diberikan Allah SWT.
terimakasih Rabb, untuk hidayah kecil yang tak ternilai harganya ini.....
Insya Allah, apapun ujianMu akan aku tempuhi....
terimakasih Rabb, untuk hidayah kecil yang tak ternilai harganya ini.....
Insya Allah, apapun ujianMu akan aku tempuhi....
Subscribe to:
Posts (Atom)