Thursday, September 14, 2006

Embun di Hatiku

Rasa yang kupunya untuknya, aku umpamakan seperti embun pagi yang kelihatan gemerlap untuk kemudian menguap dan lenyap oleh cahaya mentari yang semakin panas.

Namun ternyata salah. Dia tetap berada di hatiku. Yang aku kira hanya perasaan semusim dan hanya lintasan dalam hidupku saja, ternyata tetap hidup dan berkembang dalam jiwa.

Seperti sebutir embun pagi, meski kelihatannya lenyap tapi keesokan harinya akan muncul kembali dengan anggunnya dan berkilauan tertimpa cahaya pelangi mentari pagi.

Dan selama dunia berputar, selama itu pula embun pagi-ku akan muncul kembali dengan megahnya diatas dedaunan.

~Qoirina NK~

Wednesday, August 16, 2006

My Litle Miaw

Kucingku sudah besar sekarang. 5 cewek semua ternyata. Kuberi nama Lana (dari Mas Nawi), Kirana (dari De' Kame), Qoirina (dari Mas Rudin), Praya (dariku), dan Quinta (dari Inoy). Diantara mereka yang paling dekat denganku adalah Lana dan Praya. Apalagi kalau Lana sudah duduk dipangkuanku sambil ku elus2, Pules. Sekarang mereka mulai bandel, lari kesana kemari dan mulai ngompol serta beol sembarangan (ya iyalah, namanya juga kucing) Untuk itu, keluargaku sepakat akan membuang mereka kalau sudah disapih induknya. Sedih rasanya, bakal kehilangan putri2 kecilku.
Aku juga ga' akan ada waktu lagi dengan mereka, karena sekarang aku sudah mulai bekerja kembali. Oh iya, alhamdulilah sebuah toko pakaian menerimaku dan kerja mulai pagi sampai maghrib. Kata Mbak Puji, biar sedikit yang penting berkah, Mas Nawi bilang "Nina harus pantang menyerah" Mas Nawi sampai terharu dengar ceritaku lewat sms. Mas Nawi bilang bahwa perjuangan nina belum berakhir, nina ga' boleh putus asa lagi. Tak tau harus bagaimana membalas kebaikan kalian. Terimakasih Mbak Puji, Mas Nawi, Mas Syihab, De' Risa, Ullie, Mas Rudin, Mbak Christ, Niken, De' Kame, Inoy, Ryo, Mas Adin, Mas Dandi, Mas Muji, Nisa. Meski tak pernah lagi berkomunikasi lagi, tapi kalian adalah bagian dari perjalanan hidupku. I Love U all.

Tuesday, August 15, 2006

Aku Ingin Kembali

Hari berjalan, bulan bergeser, tahun berganti. Berapa malam yang telah kita lalui, berapa siang yang telah kita jalani. Waktu berlalu tak pernah kembali. Berapa prasasti dosa yang telah kita bangun dalam hidup ini. Berapa banyak pula nikmat yang telah diingkari dalam perjalanan di dunia ini.Cermin hati telah penuh karat dosa yang telah dihembuskan hawa nafsu. Mata memandang yang haram, kaki berjalan tak tentu arah dan hati sibuk dengan melambungkan segala angan dan khayalan tinggi. Tapi kita hanya tertawa, terbahak, bahkan tertidur dengan bahagia. Air mata berhenti mengalir seiring dengan membatunya noda-noda di dada. Tapi , masih saja syari’at ini kita langgar dengan senyuman di bibir. Hati ini makin berat dan diri ini makin tersiksa. Namun, apalah daya… diri ini sering hanya bisa berkata… “Aku ingin kembali…”

Jika kamu memiliki cita
Nyanyian kerinduan telah menarikmu
Maka perpendeklah jarak tempuh
Kepada pemanggil cinta dan kerinduan mereka tatkala berseru
Katakanlah : “Aku penuhi panggilanmu!” seribu kali jumlahnya
Jangan perhatikan puing-puing yang menghalangi mereka
Sebab jika kamu perhatikan
Puing-puing itu kembali menjadi penghalang
Jika letih tulang kakimu
Maka peringatan itu mengembalikan semangatmu
Jika kamu takut keletihanMaka katakan padanya
Di depanmu terdapat mata air

Saat kita sadar bahwa kita harus kembali maka hendaknya kita tanyakan pada diri ini… Kenapa kita harus kembali pada-Nya… karena semua orang mencemooh kita, atau karena teman-teman sudah pergi meninggalkan kita akibat dosa dan maksiat kita, atau mungkin karena orang yang kita cintai menyuruh kita kembali, atau karena sebab yang lain?saudaraku, kita ini adalah milik-Nya. Kalau kita kembali pada-Nya pun haruslah karena-Nya. Karena hanya Dialah yang bisa menyelamatkan diri ini dari neraka-Nya. Mari luruskan niat benahi motivasi untuk kembali

Wednesday, July 19, 2006

MUTI

ga' tau dech, rasanya pingiiin... banget jadi ibu. tapi masa' iya mau nikah hanya karena pingin jadi ibu. berarti niatnya kurang sempurna. Nin jadi pingin banget setelah nin punya keponakan baru 5 biji eh 5 ekor. kok 5 ekor? iya, Minggu kemarin si manis melahirkan 5 bayinya yang lucu2. aku jadi gemes pingin tak cubitin satu2. tapi si manis masih galak, so cuma liatin doank.
sehari setelah 5 mahluk itu lahir, si manis lari2 sambil membawa anak2nya satu persatu pindah ke kardus di bawah meja belajar de' maya. So... tempat nongkrongku pindah juga, dari di teras sekarang jadi pindah di bawah meja. Bisa 1/2 jam duduk di bawah meja cuma buat liatin si kecil miaw miaw. Sekarang sudah hari ke empat, si kecil masih belajar berdiri. mas nawi kasih nama buat kucingku, Ziad Zain dan Lana Faudzika hehehhehe... awalnya dia kira itu bayi manusia. tapi begitu aku kasih tau lewat sms dia ngomel saking gondoknya "aku dah bikinin nama bagus kaya' pacarnya superman... eh ternyata anak kucing... dasar nina!" hihihihihi....
seneng dech liatin si manis dan anak2nya, apalagi kalau si manis lagi membersihkan tubuh anak2nya, jilat sana jilat sini... nin merasakan sekali kasih sayang seorang ibu, nalurinya... khkhkh.... pingiiiiinnn................... dipanggil bunda nina.

Monday, June 05, 2006

Alhamdulilah... disaat imanku surut dan malas2nya beribadah, ternyata Allah swt kasih aku banyak anugrah. Malu jadinya....

Monday, May 29, 2006

Dunia indah di ciptakan menawan hati Kadang menggoda Jelita di pandang terasa harum Semerbak mewangi bunga dunia Mencinta tiada akhirnya Merindu menjadi pilu Mendamba entah pastinyaTerlena hampa sembilu Wahai diri berapa lama lagi Kau terus begini Terus menghianati Kapankah lagi Engkau khan kembali Berserah diri Setulus sepenuh hati Tundukan pandangan mata dan hatiku Dari gemerlap dunia yang palsu memperdaya jiwaKu memohon kepadamu Yaa Rabbi Selamatkanlah duniaku dan akhiratku yang pasti Ampuni dosa khilafku Dimasa laluku kini dan nanti

Monday, May 15, 2006

BERUBAH

Berubahkah aku hanya bila ada sesuatu
Terus aku pulang pada sikap sebelum kuberubah
Hanya sekedar sesuatu tak berapa lamapun itu
Jarang kuterendap dalam sikap dimana kuberubah
Tuhan aku hanya manusia
Mudah berubah lagi dalam sekejap
Tuhan aku ingin berubah
Dan kubertahan dalam perubahanku

Monday, May 01, 2006

Doa Perpisahan

Pertemuan kita di suatu hari Menitikkan ukhuwah yang sejatiBersyukurku kehadap Illahi Di atas jalinan yang suci Namun kini perpisahan yang terjadi Dugaan yang menimpa diri Bersabarlah diatas suratan Kutetap pergi jua Kan kuutuskan salam ingatanku Dalam doa kudusku sepanjang waktu Ya Alloh bantulah hamba-MuMencari hidayah dari pada-Mu Dalam mendidikan kesabaranku Ya Alloh tabahkan hati hamba-Mu Diatas perpisahan ini

Teman betapa pilunya hatiku Menghadapi perpisahan ini Pahit manis perjuangan Telah kita rasa bersama Semoga Allah meredhoi Persahabatan dan perpisahan ini Teruskan perjuangan Kan kuutuskan salam ingatanku Dalam doa kudusku sepanjang waktu Ya Alloh bantulah hamba-Mu Senyuman yang tersirat di bibirmu Menjadi ingatan setiap waktu Tanda kemesraan bersimpul padu Kenangku di dalam doamu Semoga... Tuhan berkatimu

Monday, April 17, 2006

PENGHAMBAANKU

samudra biru bebas lepas luas, tak seperti penghambaanku yang masih terbatas ,seribu luka dosa yang makin menganga takkan terobati dengan ramuan pahala yanga cuma sebelanga, kecuali kecuali bila Engkau sudi Ya Rabb, Rabb ampuni diri ini ampuni diri ini sampai sembuh kembali

Di banyak malam aku berdoa Karna diri ini trus merasa Bagai tanah lumpur yangh bernodatiada bersih hanya penuh celaDi banyak waktu aku tersadar hanya noda dan dosa terhamparMeski tetes air mataku menguraitak akan bisa mampu terleraiYa Allah hanya Engkau yang bisaAmpuni hamba tunjukkan cahayaYa Allah Engkau satu yang mampuPertolonganMu selamatkan akuTiada daya aku tuk melangkah Bertemu denganMu pun aku tak kuasatapi kepada siapa lagi ku memohonSelain kepadaMu ......kembali akuDi banyak hari aku mencobaSebut namaMu tuk mengingatkan Agar tak mengulang salah salah yang samaSalah yang selalu berakhir penyesalanMemang penghambaanku belumlah sempurnaSgala nilai ibadah masih terpakri duniawisegala nilai amalan masih terpetik pujianYa Allah tetapkan imanku untuk terus di jalanMu

aku adalah setitik buih ombak di lautan dunia ,tuntun aku Ya Rabb agar sampai ke pantaiMu untuk menghaturkan sedaya penghambaanku yang kupersembahkan hanya padaMu

Tuesday, April 11, 2006

INGAT MATI

Seseorang hanyalah pengembara
Berkelana mengikuti pundak umurnya
Mengarungi hari dan bulannya
Ia lalui siang dan malam
Semakin jauh dari kehidupan
Semakin dekat dengan kematian

Sungguh kematian itu merupakan pelajaran berharga bagi orang2 yang menyadarinya. Sebab kematian adalah peristiwa yang besar dan berat penderitaanya. Lebih2 bersikap melalaikan dan menutup diri untuk mengingat mati, juga tidak merenungkan soal kematian hingga menyambut kematian itu.
Semoga kita semua bukan golongan yang lengah untuk mengingat kematian. Sehingga menjadikan diri kita selalu siap dan menyiapkan diri menyambut mati dengan memperbanyak amal sholeh, mendekatkan diri pada Allah swt dan menjauhi larangan Nya. Dengan demikian kita selalu merasa senang untuk berjumpa dengan Allah swt, begitu sebaliknya, Allah swt pun merasa senang bertemu dengan kita. Amien...

Monday, April 03, 2006

MOZAIK GULITA (LAST)

Mari kita duduk bersama di pinggiran teras rumah kita. Sambil merenungkan, betapa siang menyayangi malam. Dia takkan melebihi apa yang telah menjadi haknya dan tidak mengurangi kewajibannya. Maka seperti itulah, sejujurnya ingin kusampaikan, aku mencoba untuk menahannya, tapi pada akhirnya semua tetap pada porsinya. Seperti itulah ingin ku tuturkan padamu tanpa harus dengan iringan air mata dan dada yang sesak karena sesuatu yang tertahan selama ini. Mencintai karena Allah swt adalah rizki. Rizki bukan sebatas harta. Ketakwaaan, keimanan adalah rizki. Bukankah persaudaraan itu akan membuahkan kekayaan, keridhaan, keamanan dan ketentraman? rizki apa yang lebih besar dari semua ini? tidakkah kamu rasakan kebahagiaan yang melebihi manisnya materi? tidakkah kamu rasakan dari jernihnya hati kita dan ketulusan cinta itu sendiri?

Sering aku berharap dapat mengukir langit. Memahatnya dengan tatah kerinduan yang kumiliki untukmu. Bila kamupun demikian, kerinduan seseorang yang saling menyayangi akan menciptakan pada dirinya ruh yang mengalir dan terbang tinggi di tengah malam gulita. Saat orang2 lelap dalam tidurnya, dan sebelum bersua, masing2 akan berhenti di hadapan sang Rahman dengan ruku' dan sujud padaNya dan berderai air mata. Hingga akhirnya malam itu, aku memutuskan untuk tidak berjumpa dalam kesemuan. Bangunlah... sadarilah bahwa air mata yang kamu tumpahkan dalam kesemuan itu mengikutimu sampai ke nyata. Tidakkah nikmat? Air mata ini adalah nikmat, jagalah nikmat tersebut dengan bilangan rakaat di tengah malam gulita saat orang2 yang tak bercinta pulas dalam tidur mereka. Aku mengajakmu bangun, jadilah imamku. Nikmatilah air mata itu bersamaku.

Dihari yang lain, ketika kamu berada di kejauhan sana. Sebelum pandanganku dapat menjangkaumu. Hanya telingaku saja yang selama ini dapat merasakan dirimu. Taukah kamu? samar2 telah kamu kamu ikat aku kuat2. Kamu ikat aku dengan kerinduan. Padahal tiada yang dapat memadamkan kerinduan kecuali satu pertemuan. Khkh... siapakah gerangan yang telah menyatukan dua hati kita dari kejauhan? Ingin rasanya aku mengungkap semuanya, tapi bagaimana? Inilah yang belum kita sepakati.... adakah kita akan sepakat selamanya? Kasih sayang dan perasaan yang melimpah untukmu ini memiliki alam di luar kita. Disanalah jiwa saling berkata, hati saling memanggil, menyebut nama, dan disana pulalah perasaan saling berbisik supaya masing2 dari kita dapat menyingkap tabir rahasianya... tapi ketahuilah semua ini diluar jangkauan ilusi, ini hanyalah gambaran benih cinta, cuma sebiji dari cinta karena Allah ta'ala.

Tampaknya aku harus mengatakan keluhanku padamu, bahwa bagaimanapun juga seseorang tak mungkin dapat hidup dalam kesendirian. Namun pada akhirnya keluhanku hanya terpantul kepada malam. Hubungan antar hati tidak membutuhkan lebih dari sekedar ketulusan niat dan kasih sayang. Dan sepatahkata dengan kejujuran pandangan cukuplah terasa bagi kita untuk membangunkan kalbu. Aku bersamamu dengan segenap jiwa, adapun ungkapan jiwaku merupakan sesuatu yang tidak bisa dibaca dan ditulis, karena ia berada diatas alam ilusi. Dalam tidurku, aku melihat seorang pemuda yang tak lain adalah dirimu. Aku merasakan hangat nafasnya, ketersambungan hatiku dengan hatinya sebab aku terus mengusahakan kasih sayangku yang tulus, keramahan dan doaku yang mendalam. Hari saat aku mengenalmu adalah hari yang paling berbahagia untukku. Suatu hari nanti (dengan hidayah) aku pasti mengenalmu. aku dapat mengenalmu dengan perasaanku. Maka, disaat itu firasatku takkan salah. aku tersenyum padamu sehingga kamu mendekatiku, lalu ku sambut uluran tanganmu, dan berbincang denganmu walau sesaat tapi cukup berarti. Kemudian hari2 akan berlalu membawa mimpi ke alam nyata.

---- Sukron to Sabba_

Monday, March 27, 2006

MOZAIK GULITA (2)

Paling indah adalah keterbukaan. Itulah paling tingginya tingkat ketulusan cinta antara dua saudara. Dia adalah tiang persaudaraan, penyangga kepercayaan. Semakin aku terbuka, semakin aku lega, jelas, lancar mengungkapkan dan mudah2an dapat dicerna. Aku tak takut kata2ku salah atas apa yang seharusnya aku sembunyikan. Apa yang lahir dari hati (Insya Allah) akan sampai ke hati. Pejamkan matamu... rasakan jalinan udara dan wangi menembus kulitmu. Menyusup perlahan pada nadimu. Rasakan denyutnya, hati yang mendenyutkan cinta karena Allah swt, pembicaraannya hanya ada dalam diam... dalam kekhusyukan... dalam untaian doa... dalam munajat... Semoga Allah ta'ala membukakan pintu hatimu untuk hatiku, memahamkan apa yang aku pahami, mempercayai seperti yang aku percayai. Maka aku kirimkan untaian doa untukmu dengan penuh kasih sayang, semoga kamu miliki tujuan akhir yang dapat terwujud.
Embuh menghadiahi pagi dengan kesegara. Dia hinggap pada rumput2 disela perdu, dan juga pada pucuk nyiur yang tertinggi. Embun lahir dimana saja. Pada tempat yang tinggi maupun yang rendah. Kamupun menghadiahi aku sebuah sapa, yang kurasakan seperti embun yang tingginya melebihi pucuk nyiur atau titik2 awan. Hal itu cukup membuatku gembira untuk mengulurkan semua yang kumiliki padamu. Ingin aku berikan apa yang aku pelajari dan kuringankan beban kesulitanmu, kuturutkan gembira atas apa yang kamu suka, yang kuinginkan bersamamu adalah surga yang luasnya seperti langit dan bumi. Itulah cita2 yang selalu menghantui pikiranku. Suaramu... takkan pernah terpisah dariku. Telingaku akan terus mendengarkan suara panggilanmu dalam keramaian sekalipun. DIA tau ketulusan kasih yang kubagi untuk saudaraku.
Perasaan yang berkecamuk dalam diriku, ingin rasanya aku titipkan pesan terakhir untukmu. Oleh karena itu, biarkan aku puas tinggal bersama sapamu, coretanmu sampai akhirnya kematian datang menjemputku setiap waktu. ingin aku sampaikan rahasia dibalik bilik hatiku. Adakah kamu juga memiliki kecintaan dan kasih sayang sepertiku, sembari mengharap berkah dari Allah swt? Sesungguhnya apa lagi yang aku inginkan? Cinta yang bergelora, yang menjadi tumpuan asa dan pelajaran.
Selanjutnya aku berjalan kembali menyusuri setiap insan. Ketika aku berdiri mengetuk rumah jiwamu, maka aku sangat yakin bahwa kamu akan membuka pintu hatimu bagi orang2 yang mencintaimu, menyayangimu, yang mendekatimu dan ingin bertanya padamu. Sungguh, aku akui menjaga cinta hati itu lebih berat daripada menjaga harta. Jiwa adalah harta yang paling berharga bagi orang yang punya hati dan dapat merasakannya. Janganlah lupa, dalam tulisan terdapat kehidupan dan kebahagiaan. Jiwa yang menulis ini hidup di sebuah tempat. Janganlah kamu meremehkan keinginan hatiku.
Manusia yang jumud, yang berhati batu, tidak pernah terpancar dari wajahnya keceritaan jiwa atau nuraninya, atau kehadiran sesuatu yang dapat memberinya watak untuk mencintai. Aku percaya dirimu bukanlah bagian dari apa yang aku goreskan sebelumnya. Selayaknya embun yang sejuk, seperti itulah dirimu. Sebagaimana cahaya bulan yang teduh, seperti itulah dirimu. Janganlah alpa, bahwa kamu punya aku, larilah menujuku, aku akan mencoba membagikan kelemah lembutan, mengumpulkan kepingan2 hatimu yang terserak, memeliharanya dan menanamkan kesabaran juga kecintaan. Kita akan sama2 belajar untuk itu.

Thursday, March 23, 2006

MOZAIK GULITA (1)

Lihatlah, begitu sabarnya rembulan, begitu ikhlasnya dia menerima bentuk dirinya dari waktu ke waktu. Dari sabit hingga purnama. Bahkan untuk menjadi sempurna pun butuh waktu. Dan kuyakini, bahwa hidup ini pun seperti rembulan, ada kalanya sabit, purnama, juga gerhana. Semua hadir pada waktunya.
Telah aku terima pesanmu. Cepat kuselami makna dan isinya dengan penuh semangat dan keingintahuan. Aku baca kata demi kata, seperti halnya perpindahan kupu2 dari satu bunga ke bunga yang lainnya. Baru saja aku berpindah, ingin rasanya aku ulangi lagi, menambah kemantapan, seiring dahaga yang semakin menyayat. Seolah katamu adalah bunga yang tak bakal habis madunya. Hanya kalbulah yang dapat memahami coretanmu, hati yang berdenyut dan berbicara. Aku telah selesai membaca dan merenungkan isinya. Bahasa tulisan tidak dapat diketahui rahasianya kecuali dengan kemilau hati sebagaimana perasaan dapat di ketahui kecuali dengan perasaan pula.
Aku tulis surat ini bersama malam, dimana rembulan sedang gerhana. Tapi langit masih tetap indah, meski bintang tiada. Bukankah mendung juga sebuah keindahan? Dengan perasaan yang kutumpahkan dengan ikhlas, dengan kasih sayang yang dalam. Mengapa aku menyayangimu? Pertanyaan yang mudah, tapi menjawabnya begitu sulit. Kecuali jika huruf2 telah menjadi cahaya dan garis2 berubah menjadi bayangan dan bunga2. Andai kata hati dapat bicara, sulit dibayangkan. Tapi aku tau, apa yang kita rasakan yang tak dapat diungkapkan, menjadikan kita begitu bahagia dalam diam, cinta dan kerinduan.
Sesekali rembulan mengintip dari hitamnya alam. Sinar yang keperakan berpendar samar2. Perasaan yang meliputi seseorang adalah salah satu dari sekian banyak rahasia yang dititipkan Allah swt. Hanya Allah swt lah yang tau bahwa aku menyayangimu karena-Nya. Aku kembali sadar dari rasa resah, gelisah dan penderitaanku yang telah berlalu. Kini aku semakin yakin bahwa kesabaran adalah sebaik-baiknya senjata. Tapi bagaimana kita harus melalui ujian untuk memastikan ketulusan iman kita? dapatkah aku bersabar? Ingin rasanya aku menangis mengingat keberadaanku yang jauh dari cinta Illahi. Tapi Alhamdulilah, setalah gerhana berlalu, maka akupun berubah setelah sebelumnya aku benar2 hampir tersesat. Aku minta pena yang tuli ini menulis, mengalirlah air mata menggambarkan isi hatiku. Dan disaat- saat yang aku dapat rasakan sendiri, betapa dunia ini penuh tipu daya.
Allah swt tak pernah alpa untuk menganugerahkan rasa cinta dihatiku untukmu dan yang lainnya. Hidup tanpa perasaan yang berkesinambungan seperti ini tak ubahnya mati. meskipun hanya sebatas perasaan tapi ia menjadi pembangkit kebahagiaan dan tempat peristirahatan bagi jiwa. Aku tidak mengenalmu begitu saja. Sebenarnya ruh kita telah sama2 mengenal di alam persemaian. Bahkan, perbincangan antar hati kita menempati derajat yang tertinggi bagi keyakinan diri dan keikhlasan. Aku takut menyanjungmu akan kehilanganmu, atau sebaliknya akan menghilangkan aku darimu.
Malam masih tetap kelam, dan kelam adalah satu dari sekian banyak kenikmatan. Bunga lentera (Wijaya Kusuma) suka pada malam, juga purnama. Maka wujud dari kecintaanya, telah dia persembahkan kelopak istimewa untuk merekah. Sungguh aku yakin harumnya dapat kita cium sebelum dia mekar. Yang paling aku inginkan selama ini adalah melihatmu. Mekar bersama atau diantara bunga lentera dan sedap malamku. Kamu telah meletakkan tanganmu pada hatimu, jari2mu diatas udara dan menyatukan wanti serta udara menjadi jalinan semu yang terasa.

Monday, March 20, 2006

Aku terdiam ketika melihatmu tergugu di depanku. Kudekap kembali kedua lutut yang menempel di dada sambil menghela nafas dalam2. Tak ada toleransi sedikitpun pada waktu yang terus berjalan. Detik jam pun merusak suasana khusuk kita. Aku telah melukaimu, melukaimu dengan keputusan yang aku sadari cepat atau lambat akan aku laksanakan.

Kau masih menangis, menggeleng perlahan. Tatapan kesedihan, memohon untuk mencabut kembali kemauanku "aku tidak bisa" lirihmu. Seandainya kau tau sahabatku, hatiku teriris melihatmu menangis, kuulurkan tangan menuju kepalamu, tapi urung kulakukan. Tidak! belaian lembut di kepalamu lagi, hanay akan membuatmu merasa mendapat kesempatan kedua dariku. Meski aku ingin sekali melakukannya lagi, mengusap - usap kepalamu penuh kasih, memijit kakimu, mengelus bulu2 halus di dagumu.

"Ak tidak ingin pacaran karena takut terluka" kuingat apa yang kamu katakan sewaktu kita menikmati capucino di sebuah kafe pinggiran senja itu. Dimana langitnya memerah, memaksa burung2 terbang ke sarang. Sekarang giliranku berbicara, diruang kecil ini.Kulkas berdiri tegak disampingku seperti serdadu. Giliranku bicara setelah pembicaraan kita 2 tahun yang lalu.

"Tidak selamanya kita harus percaya dengan apa yang orang katakan, disuntik itu seperti di gigit semut, kau memang akan percaya. tapi untuk lebih percaya, kau harus merasakannya. Hingga kau mempunyai kesimpulan sendiri bagaimana rasanya disuntik, maka seperti itulah yang kau rasakan sekarang, maafkan aku" Aneh aku sendiri terisak setelah berbicara demikian, bukan karena kata2ku. tapi aku tak sanggup melihat matamu yang menyiratkan kedalaman luka hatimu.

Sahabat, maafkan aku. Tak ada yang seperti aku. Takkan pernah kau temui seorang aku yang unik dan penuh teka teki. Misteriku takkan pernah tergali lebih dalam dari sebuah lubang sampah oleh sesamamu. yach, kau benar, tak ada yang seperti aku. Gadis manapun takkan pernah ada.

Ruangan kamarku dipenuhi alunana yang hanya bisa ditangkap oleh jiwa2 yang basah dengan nalar. masa depan, apa yang terjadi dengan masa depan dunia ini bila kuteruskan langkah? Sementara tubuhku disambut hangan oleh sudut kamar, warna hijau pupus, menyatu dengan warna karpet bermotif daun hijau anggur. Pastilah yang membuatnya terinspirasi pada tanaman buah mewah itu. Menilik kembali, bila jiwa ini masih berjalan pada impian dan harapannya yang sederhana. Aku kembali tenggelam dalam aneka pola warna, warna kencur, warna kepolosan.

Bila warna lain tak pernah masuk, meski itu sebagai penghias. Barangakali aku bisa membuka mataku kembali dan menikmati secangkir teh hangat. Sayang warna coba2 itu membujukku, sayang konsekuesnsi yang ditimbulkan bukanlah sebuah coba2. Bila aku melangkah dengan coba2 adakah akhir dari cerita langkahku adalah coba2? sekali lagi sayangnya tidak. Lukanya bukan terasa seperti coba2. Tapi memang luka yang terasa luka.

Khkh... maafkan aku sahabatku. Tidakkah kamu dengar suaraNya? Dia memanggilku. Tidakkah kamu rasakan, dia membelaiku, dengan jemari kasihNya yang lembut seperti kapas. dan aku berkata " hatiku ini telah rusak. maka gantilah dengan hati yang baru yang hanya berisi luapan rindu dan cinta hanya kepada-Mu"

Tuesday, March 14, 2006

Insan Bernama Kekasih

Debar hatiku membisik rindu
Ingin aku katakan kau gadis idaman
Adakah mungkin kau ku miliki
Untuk aku jadikan insan bernama kekasih


Keayuan yang tergambar lukisan nur iman
Bersulamkan keindahan santun perkataan
Bagai putih salju mendinginkan hangat perasaan
Mengusir segala resah di jiwa

Ku sampaikan salam ucapan mesra
Dan merisik khabar berita
Masihkah ada peluang
Untuk ku melafazkan cinta

Umpama rembulan jatuh ke riba
Mendengar khabaran darinya
Padaku kau memendam rasa

Pada Mu Oh Tuhan
Ku memohon keredhaan
Nur kasih yang ku damba
Kekal hingga ke syurga

Hanya satu yang ku pinta kebaikan dariNya
Moga dipeliharakan tulus cinta kita
Agar kukuh ikatan yang murni bahagia selamanya
Dengan lafaz pernikahan yang mulia

Datanglah kasihmu dalam diriku
Menghiasi ruang hatiku
Akan ku sambutnya dengan
Sujud penuh kesyukuran

Ku harap jalinan kan berpanjangan
Selagi kasih yang terbina
Kerana cinta kepadaNya

Kau ku sayangi teman sejati
Dikaulah sesungguhnya
Insan bernama kekasih

Saturday, March 04, 2006

Al-Isra' : 82

Dan kami turunkan Al-Qur'an sebagai suatu yang merupakan obat dan rahmat bagi orang - orang mukmin. Dan Al-Qur'an tidak menambahkan bagi orang - orang yang zalim kecuali kerugian.

Nabi Muhammad saw bersabda

Sungguh tidak ada sedikitpun kebaikan pada orang - orang yang tidak pernah diberikan cobaan oleh Allah swt.

karena kita sebenarnya lebih dekat dengan-Nya saat kita dalam ujian-Nya. benar tidak?

Monday, February 27, 2006

YOUR MOTHER

Who should I give my love to?My respect and my honor toWho should I pay good mind to?After AllahAnd RasulullahComes your motherWho next? Your motherWho next? Your motherAnd then your fatherCause who used to hold you And clean you and clothes youWho used to feed you?And always be with youWhen you were sick Stay up all nightHolding you tightThat’s right no otherMy motherWho should I take good care of?Giving all my loveWho should I think most of?After Allah And RasulullahComes your motherWho next? Your motherWho next? Your motherAnd then your father

Cause who used to hear youBefore you could talkWho used to hold you?Before you could walkAnd when you fell who picked you upClean your cutNo one but your motherMy motherWho should I say why close to?Listen most toNever say no toAfter AllahAnd RasulullahComes your motherWho next? Your motherWho next? Your motherAnd then your fatherCause who used to hug youAnd buy you new clothesCalm your headAnd blow your noseAnd when you cryWho wiped your tears?Knows your fearsWho really cares?My motherSay AlhamdulillahThank you AllahThank you AllahFor my mother.

Friday, February 17, 2006

KAMISAMA

Tai you ga nishi no,
tai you ga nishi no,
suiheiseng ni sizunda toki
Watashi wa jibun no sitekita koto hitotsu-hitotsu o omoi dasitemita

Kamisama,
yoruga otozureta tokiKamisama,
tai you ga sizumu to doujiniJibun ga nandomo kurikaesitekita ayamichi o kuyandeNoitemo douka oyurushi kudasai

Judulnya apa?

Dan pelangipun diiris gerimis, tapi lengkungnya tetap sempurna. Batas-batas warna terlihat jelas tapi subhanallah tak sedikitpun keindahannya berkurang, malah justru sebaliknya. Maka seperti itulah Insya Allah aku akan tetap berusaha menjalin silahturahmi, bukankah kita seperti warna pelangi itu? bila disatukan akan terlihat luar biasa indah. Banyak warna dalam satu kata, Pelangi. Banyak beda dalam satu nama, Saudara.

Kau tau mengapa aku begitu kukuh? bila kita pernah berjumpa, itu karena aku menyayangimu. Bila kita belum pernah berjumpa, itupun karena aku menyayangimu. bukan raga, melainkan hati dan ruh kita pernah bersua. Saudaraku, dari ini semua aku menyadari bahwa hidup adalah suatu pembelajaran. Bahwa ketika aku mengenalmu, maka aku belajar melihat pribadi di luar diriku sendiri. Ketika ada yang berkata betapa aku judes, galak, cerewet, keras kepala akupun belajar mengendalikan diriku. Saat ada yang mengatakan aku lembut, halus dan pemalu akupun belajar terbuka. Ketika aku berbuat salah dah khilaf itu adalah pembelajaran.

Aku duduk di ujung malam. Rabb, dulu dan sekarang aku takut kehilangan orang2 yang pernah aku kenal. Tapi aku lebih takut bila Engkau berpaling dariku, ketika Kau mengetahui hamba lain yang begitu taat dan beriman kepada-Mu. Janganlah Engkau palingkan lagi hatiku selain kepada-Mu. Kekuatan doa hamba2-Mu yang beriman bagai pelangi yang menjulang ke langit, sementara doaku seorang diri ini bagai kupu - kupu yang berusaha terbang ke awan dikala hujan. Ajari aku mencintai-Mu, namun jangan kau hasilkan cinta dihatiku ini sebagai cinta yang rekayasa semata. amien...

Wednesday, February 08, 2006

Bagaimana Melupakan Semuanya?

Forgiven but not forgoten. Artinya apa itu? kalau kamusku bilang, memaafkan tapi jangan dilupakan. benar gak sich? terlepas dari tepat tidaknya terjemahanku diatas, maksud dari kata -kata itu sudah aku tangkap jauh sebelum aku mendengarnya. Aku rasa orang yang punya kata - kata diatas mempunyai jalan pikiran yang hampiiiir sama denganku.

Itne bilang "Gue bener2 pingin melupakan dia, yang udah bikin hidup gue kaya' gini" Itne ngotot seperti itu, akupun ngotot untuk tidak melupakannya. Jangan pernah melupakan semua yang pernah hadir dalam kehidupan kita. Apapun itu, baik atau buruk. Semakin dicoba, justru akan semakin kuat dalam ingatan. Bila pedih, akan semakin pedih saja. Uraikan semuanya, yang ada di hati dan di pikir. Temukan keduanya dalam satu ruang perenungan, pada salah satu kesempatan malam. Jalannya adalah keikhlasan.

Sepahit apapun, sebahagia apapun itu adalah kenangan. Salah satu harta kita adalah kenangan. Kenangan bersama apapun, siapapun yang pernah menggores lembar hidupku. Begitupula kamu, pasti begitu. Untuk melupakan semuanya, jawabannya adalah jangan dilupakan. Jangan pernah meminta waktu untuk kembali. bila itu luka, maka sama halnya kamu meminta waktu untuk mengulang luka. Waktu mungkin saja bisa kembali, tapi tak ada yang bisa diperbaiki dari kembalinya waktu. Karena... semua sudah jadi rencana-Nya. Diulang 1000 kalipun, kejadiannya akan tetap sama, karena itu sudah jalan-Nya.

Thursday, February 02, 2006

Benarkah kau mencintaiNya?

Kamu mendurhakai Tuhan padahal
Kamu menyatakan cinta kepadaNya
Ini mustahil terjadi dan juga ganjil
Jika cintamu ini benar terjadi, pasti kamu taati dia
Sebab orang yang menyinta kepada yang dicinta selalu patuh

(Tafsir Al-Azhar Jus III hal. 155 Buya Hamka)

Wednesday, February 01, 2006

Cuma Kata

Apabila cobaan Allah swt telah datang, maka ia akan mengenai orang yang jahat maupun yang baik. Namun pada dasarnya sesuatu dalam kehidupan ini menurutku cepat atau akan lambat apapun itu, kita pasti akan mengalaminya. Seperti kebahagiaan, kesedihan, kelahiran, kematian dan sebagainya. Kita sebagai pemeran utama dalam lakon kehidupan kita, setidaknya harus punya beberapa modal. Dari modal A sampai Z, salah satunya adalah modal siap dan ikhlas. Modal siap ini sebenarnya tidak perlu di prepare (lha piye tho jane). karena siap atau tidak semua itu pasti akan datang. Seperti ketika kita telah siap mendapatkan sesuatu, maka selayaknya kitapun harus siap untuk kehilangan sesuatu itu. Sesiap - siapnya kita, itupun bukan suatu jaminan bahwa kita nanti akan sanggup menghadapi segalanya. Siap kehilangan, siap menderita, siap diuji, siap dicoba bukan berarti kita lalaikan hati kita dari kesedihan, bukan berarti pula kita jatuhkan air mata kita di hati saja. Kita perlu juga untuk (setidaknya) memperlihatkan bahwa sebenarnya betapa lemahnya kita sebagai manusia, kita perlu down, kalau perlu (malah harus) kita muwun - muwun dhumateng Gusti Allah.
Siap kehilangan itu juga bukan berarti kita menyerah akan kehilangan itu, menurutku lagi kita harus kembali berusaha meraihnya, semampu kita. setelah usaha dari meraih itu mentog. Ya sudah... kembali kita harus tawakal. Kenapa aku katakan kembali? karena sebelum melakukan ikhtiar, sesungguhnyapun kita harus tawakal dahulu.
bila jarak memutuskan raga, maka kesan takkan memutuskan tali silahturahmi. Mulai sekarang, mari kita belajar untuk bersyukur juga. karena sebersyukurnya kita ini, belum bisa dikatakan bersyukur.

QS: Yasin : 40

Tidak mungkin matahari menyusul bulan dan tiada malam mendahului siang. Semua beredar pada falaknya - tempat peredarannya - masing-masing.

Tuesday, January 31, 2006

Bila saja kau tak pernah bersamanya
Tentu tak sesukar ini jadinya
Bila ku tak mengingat masa lalumu
Tentu kau sudah menjadi milikku
Sungguh ku akui masih perlu waktu
Untuk bersama denganmu
Tetapi jangan pernah kau mencoba menghilang
Dan mencoba menjauh menjauh dariku
Dan meskipun diujung dunia kau bersembunyi
Aku pasti kan mencarimu
Bila ku tak mengingat masa lalumu
Tentu kau sudah menjadi milikku
Sungguh ku akui masih perlu waktu
Untuk bersama denganmu

Sunday, January 22, 2006

siapa yang mau isik2 kepalakuuuu? aku kangen, kangen ada yang isik2 kepalaku. Banyak orang yang punya telinga, banyak yang bisa mendengar, tapi mereka semua cuma menyediakan telinganya saja, tidak dengan hatinya.

Monday, January 16, 2006

Inspirasiku

Puisi dalam keheningan adalah ketika aku belajar mengenalmu
Puisi dalam kesunyian adalah ketika aku mulai menjajari langkahmu
Kau lebih banyak menyimpan misteri daripada malam
Wahai jiwa pengembara, Baitmu adalah penaku dalam menulis kehidupan
Suaramu.. Yach berikanlah pendengaranku ini sepatah saja suaramu
Jadikanlah bayangmu yang tak pernah hadir padaku sebagai Inspirasiku.

Senja di Pasar Kabangan

PERTAMA, BIARKAN AKU TERSENYUM MENGINGAT PERTEMUAN KITA. BIARKAN JADI PENGOBAT RINDUKU YANG LAIN SAT AKU MERINDUKAN SATU HAL YANG BERBEDA. BIARKAN SEPANJANG JALAN YANG KULALUI MEMENDAM CERITAKU. BIARKAN PASAR KABANGAN MENYEMBUNYIKAN RASAKU DALAM KESUNYIANNYA. MUSHOLA BELAKANG PASAR, TUKANG BECAK YANG MENATAP HERAN, SOLO YANG MENJADI KENANGAN.BIARKAN KERNET ITU TERSENYUM DAN MENGEJEK " UCAPKAN SELAMAT TINGAL PADANYA" SAAT TERAKHIR KUCIUM TANGANMU SEMBARI MENGUCAP SALAM. DAN SEJAK KAKIKU MENINGGALKAN JEJAK - JEJAK MASA LALU. AKU ENGGAN MENOLEH KEBELAKANG, MESKI ITU KULAKUKAN. DAN KAU TETAP DISANA, DUDUK DIATAS RODA DUA. MENATAPKUKAN DIRIMU? MENATAP AKU SEBAGAI TEMPATMU BERLARI DARINYA?

KEDUA, IJINKAN AKU SELALU MENGINGAT MASA ITU. IJINKAN AKU INGAT BETAPA KAU BEGITU JAUH BERBEDA DARI LEMBAR - LEMBAR FOTO YANG KAU KIRIMKAN. NAMUN KAU TETAP SAMA, KAU MEMBUAT HATIKU MERASA TAKUT DAN TUNDUK. JANGAN KHAWATIR, JUSTRU ITU YANG KUCARI, SESEORANG YANG MAMPU MENGENDALIKANKU, DAN AKU MENIKMATI ITU. INIKAH SOSOK YANG MEMBUATKU MENANGIS? DAN SAAT AKU BENAR - BENAR TELAH BERADA DIHADAPANMUPUN AKU MASIH MENANGIS TANPA AIR MATA.

KUBUAT DIRIKU TERSENYUM DENGAN MENGINGAT PERTEMUAN ITU. BILA BOLEH, MASIH KUSIMPAN SENYUMMU YANG DAMAI, TATAPANMU YANG TEDUH DAN TAK MAMPU KUCERNA MAKNANYA, MASIH ADAKAH SESUATU UNTUKKU DISANA? AKU JUGA MENGEMAS SUARAMU DALAM INGATA, SESEKALI KUPUTAR KEMBALI BILA AKU MENGINGINKANNYA. MOHON JANGAN KAU MINTA KEMBALI SUARA, TATAPAN DAN SENYUMMU YANG KUSIMPAN ITU. JANGAN KAU AMBIL SEJUMPUT KENANGAN YANG KUPUNGUT DI PINGGIR PASAR KABANGAN.

DUA JAM DENGANMU DI SANA, AKANKAH KAU INGAT ITU? AKANKAH KAU SIMPAN JUGA SENYUMKU, SUARAKU DAN LESUNG PIPIKU YANG KAU CURI DENGAN LEMBUT KALA ITU? KHKH... AKU TAKKAN PERNAH BERHENTI BERDOA HINGGA AKU TAK BOLEH MEMINTA KAU LAGI.

Saturday, January 14, 2006

Dan Langitpun Masih Biru

Bibirnya terus bercerita tentang apa yang dia rasakan dan dialami selama ini. Sesekali di permainkan retsleuting jaket yang dia bawa naik turun. Pasti retsleuting itu protes kalau bisa bicara. Aku dengar cerita demi cerita dengan seksama, kulihat matanya kadang basah. Dan ujung jilbabku-pun pasti akan protes juga kalau bisa bicara, karena ku ikat - ikat kemudian kulepas lagi. "Seandainya kau tau..."

Yach! dia tau ketika kami saling mengulurkan tangan "Lihat! lihat baik2!" paksaku padanya. Sudah kuduga reaksinya akan begitu. Alhamdulilah aku berada di rumahku sendiri, setidaknya aku tak kan menerima tamparan atau pukulan darinya. Meski dia hampir melakukan itu, aku hanya menunduk dan dia merengkuh kepalaku, menyatukan kening kami sambil merintih menyesali. "Sudah jangan tangis - tangisan, ini rumahku dan aku tak ingin penghuni disini tau" Kukembalikan letak dudukku dan mencoba menahan bulir-bulir air mata yang hampir lolos dari pelupuk. "Barangkali aku kemakan omonganku sendiri, tapi sudahlah! kalau aku bilang aku menyesal apa kau percaya? aku tidak butuh kepercayaan orang lain bahwa aku menyesal. Aku sudah bicara pada Dewi, seperti reaksimu juga, bahkan dia lebih kaget hingga tak mampu bicara, tapi aku tegaskan padamu seperti pada teman-teman yang lain. Jangan pikirkan apa yang telah terjadi, sekarang bantulah aku untuk memperbaiki diri. Oke!" Masih dalam rupa campur aduk dia menatapku. Kupasang senyum, miring kanan kiri sambil Ting! sedikit kerlingan "He..he.. dasar! kau tak berubah" Berhasil! tertawa malah. "ragaku berubah, tapi jiwaku tidak" "Huuu...." Cibirnya.

Teman, bagaimana denganmu? tidakkah kau.. Dan ceritamu berlanjut, semakin parah. Manusia macam apa dia yang kau sebut bisa mengarahkan dan membuatmu taat, tapi... Ya Allah... Banyak yang kujelaskan padanya, tapi aku tau kemampuanku masih terbatas, kita sama tapi tapi berbeda. Bahkan kau lebih pandai dari aku. "Kalau kau bertemu dengannya, maukah kau melakukan sesuatu untukku? bawakan hati dan otaknya padaku, biar aku tau seperti apa dia. Punya pemikiran seperti apa dia?" aku sedikit geram mengatakan itu.

Teman waktu kubilang "Dalam setiap persoalan kita sebenarnya tau kuncinya, tapi sedikit dari kita yang tau dan mau menggunakannya" kau membenarkan. Itu bukan sekedar kata yang indah atau benar saja, toh aku juga spontan mengucapkannya, sespontan aku berkata "Wanita pandai menyembunyikan rahasia dan laki2 pandai membongkarnya" Kau tau satu - satunya jalan adalah memutus ikatanitu. Untuk apa aku jauh - jauh pulang, melepas pekerjaan, tidak sedikit yang memprotes keputusanku? Aku tau yang terbaik untuk diriku. Dan aku tau bila aku tetap disana, aku takkan pernah lepas. Aku pulang teman, Cinta lain telah memanggilku. Dan tak satupun bisa mencegahku. Yang pertama adalah tekat untuk berubah. Jangan pikirkan keluarga dan faktor lain. Tapi dirimu sendiri, kau aka berubah karena dirimu sendiri. Kata - kata yang slalu kutekankan pada sahabat dan saudaraku "Jangan berubah demi orang lain, demi aku tapi berubahlah demi dirimu sendiri" Khkh... Ya Allah, pahamkanlah apa yang kusampaikan padanya.

Simanis yang mungil, cerewet dan manja tapi lucu dan baik hati itu telah berada dalam angkot "dadah...." tangannya melambai - lambai digiring senyum dan kusambut dengan senyum pula. "Hati - hati ya... taubat ya.. pakai jilbab ya.." Ya Allah bila Engkau berkehendak... Ah... Alhamdulilah, dan langitkupun masih biru, sebiru baju tidurku, sebiru handukku yang bergambar gajah berpose genit, sebiru hatiku, sebiru kasih sayangku pada diriku sendiri, keluarga, saudara, teman dan sekitarku. Sebiru keinginanku kelak untuk mendapat Qoirina Nur Kamastyaka.

Wednesday, January 11, 2006

Corat Coret

Sungguh beruntung orang yang berjalan dalam cahaya. Cahaya membawa keteguhan hati. Hidayah adalah cahaya. Berbahagialah yang selalu rindu hidayah. Berbahagialah diselimuti cahaya Allah swt.

Sedari dulu hati inipun merindu
akan ketenangan jiwa
ketentraman hidup
dimana lagi aku temukan arti sebuah hidup
kemana lagi kudapati cinta yang hakiki
ternyata datanglah sinar yang seiring
akan selalu kusyukuri nikmat yang tlah diberi
petunjuk hidayah Illahi Rabbi
Hamba kan mengabdi.
Cintailah aku walau KAU tak butuh cintaku
jagalah hatiku agar selalu mencintaiMu
Izinkan aku untuk menjadi bunga
yang mekar dan mewangi di telaga kautsarMu
Kuhanya mengemis cintaMu
dan mengais rindu dibelaiMu
bukalah pintu cintaMu dan bercahayalah hatiku
Suara ini senandung langitku tentang cinta.....
btw, ada yang pernah dengar/baca lirik2 diatas tidak? kemarin dengar di radio. Subhanallah... bikin merinding.

HAH ( 8 Jan 06)

"Dari pertama aku dan Mas San sms-an, telp2-an, kopi darat, ketemu beberapa kali, di lamar dan akan menikah itu sudah banyak membuatku terkejut. Banyak kejutan yang dia buat untukku dan aku cuma bisa bilang "Hah?!" atau mengangguk, sekarang gantian donk kalian yang aku buat terkejut, jadi tunggu saja undanganku" Vie ngomong gak ada titik komanya. (^.^)! Ya... ya.. kakakku, akan kutunggu beritanya dan aku akan bilang "Hah?!". Hah?! rasanya baru kemarin aku pakai kaos kaki berenda, kalungan gembes dituntun mbah kakung berangkat sekolah TK, begitu aku menoleh eh... saudara2ku sudah dilamar dan tinggal menunggu hari H-nya. Ken... sudah siapkah dirimu menyusul? Alhamdulilah, calon kakak2 iparku adalah pribadi2 yang matang, mapan dan begitu dewasa. Bagaimana tidak? apa karena usia mereka yang rata2 30 - 35 ya, jadi kalau cewek, perawan tua, kalau cowok perjaka tua, so mereka begitu dewasa dan ngemong? "aduh! kok aku dicubit?!" protesku pada Mbak Christ yang mendaratkan tangannya dipinggangku dan mereka cuma tertawa. Hah?! ternyata aku ngomong, perasaan tadi cuma dalam hati, kok bisa-bisanya keluar suara. Tapi... Subhanallah... Allah swt memang seniman sejati, dari teman2 saja kisah kasihnya macam2 dan indah. Gimana kalau sedunia ya? Untuk selanjutnya kami (khususnya aku) masih tertawa dan terkagum-kagum dengan cerita vie. Benar2 hah?! Dan... Hah?! eh... Alhamdulilah aku mulai lagi bacaanku dari awal, khatam kemarin juga "Hah?!" tersendiri, karena setiap ingat seseorang aku melarikan diri dan hati pada bacaanku. Seberapa seringkah aku merindukannya sampai aku kaget sendiri "kok cepat khatamnya?" Hah?! eh... Alhamdulilah.