Monday, December 26, 2005

Untuk sahabatku (24 Des' 05)

Untuk sahabatku,
Hari masih seperti sebelumnya, diwarnai dengan dingin dan kadang gerimis. Tapi Alhamdulilah semakin baik saja rasanya. Dan aku masih "berdiam" dirumah, melakukan aktifitas rutin selayaknya wanita, sambil sesekali menekuri bunga2ku yang mati, bunga mawarku yang tak mau tumbuh lagi. Melihat tanaman daun2anku yang lumayan "bersemangat" untuk hidup, kecuali pandan wangi yang hiujaunya menaklukan pagi, dimana lengkung batang daunnya menjadi mainan bagi embun (seperti perosotan), how nice jadi embun. aku pun memasak apa yang ada, kadang bulik juga menawariku untuk memasak, tinggal mereka membelikan bahan. aku masih rajin mengunjungi tempat favoritku, meminjam beberapa buku dan akan cepat habis dalam waktu kurang lebih 4 hari. Suatu hari aku akan punya perpustakaan mini. Oh iya aku belajar membuat bunga dari serutan, membuat gantungan kunci dan ada beberapa ide lain yang kurencanakan dengan adik2ku. dari kegiatan mengisi waktu senggangku itu, aku jadi ingat kristikanku. akupun mencoba mengingat pelajaran menyulamku waktu dulu. nice... nice... nice..

sahabatku, tak terlukis bahagiaku begitu mengetahui keadaanmu sekarang yang tak lagi mendung. aku lebih senang melihatmu bersemangat dan tersenyum. meski tidak kupungkiri, aku khawatir kamu lupa, jujur aku sanksi dengan perubahannya, kenapa begitu drastis? khkh.. untuk itu aku belum berani menjawab pertanyaanmu, aku belum berani menilai seperti apa dirinya. sahabatku, aku hanya berdoa mudah2an apa yang kamu rasakan ini pada setengah perjalannnya adalah bahagia dan pada ujung perjalannya adalah tangis bahagia. Mudah2an dirimu selalu ingat tangis dan luka saat kamu tertawa, ingat duka saat suka. Salah satu unsur dari kebahagiaan adalah air mata. Jangan berlebihan ya! beda 7 tahun bukan masalah, iya kan juragan klompen?(masih baca tulisan kinton juga kan?) cuma sahabatku, biarpun tua dia, tetap saja usia bukan pengaruh, ingat kan kata2 sahabat kita? Wanita mencari pemimpinnya. aku pernah bilang apapun keputusanmu aku mendukungmu begitu juga sebaliknya. tapi sekarang ada revisi, apapun keputusanmu aku akan mendukungmu selama itu baik dan cukup beralasan. Ok! Ok kakakku yang cantik? kamu pernah bilang, senista apapun seseorang, dia tak ingin orang2 terdekatnya ikut tercemar, maka akupun begitu. kadang aku merasa was2 melihatmu, melihat adik2ku yang beranjak remaja, meski aku tau kamu cukup dewasa. tapi.... ah semoga Allah swt selalu melindungi kalian semua saudaraku.

Aku percaya bahwa perasaan yang tulus dari hati pastinya akan terbaca pula oleh hati. bila niat kita baik, lilahita'ala Insya Allah... Allah lebih tau apa yang pantas untuk kita. Barokallahu....

Catatan 21 Des,05

Besok hari ibu, aku tak tau kenapa tiba2 hari itu terasa seperti begitu istimewa buatku. Entahlah! aku mencoba mengungkapkannya tapi entahlah! Aku pandang ibu secara universal. Kata orang, lengkaplah seorang wanita bila dia telah menjadi seorang ibu, isn't it? entahlah! yang jelas bila suatu hari nanti aku jadi ibu, aku akan mencintai anak2ku hingga mereka bangga padaku (sok tua banget).

Bu, bila telah melangkah ke relung paling dalam dari seorang perempuan. aku selalu membayangkan bahwa relung yang kutapaki itu adalah juga relungmu. Dibelahan dunia manapun. perempuan punya fitrah yang sama. begitu katamu. memikirkan keberadaan perempuan sebaya denganku kala kanak-kanak. aku merasa ibu bila satu dan lain hal mereka menjadi cengeng. tapi bu, sebenarnya aku juga benci, ibu tak pernah menangis,... ketika itu kulontarkan kepadamu, kau bercerita tentang faktor-faktor luar yang ikut memberi pengaruh terhadap keberadaan seseorang. aku masih ingat bu, ketika itu. aku justru membayangkan superman. (Gus tf Sakai,"Cinta 2, Riu")

Wednesday, December 14, 2005

hadiah dari bertambahnya usiaku kemarin benar2 spesial, malam mas him dah sms "besok pagi habis subuh kita ngobrol ya" malamnya ryo telp lamaa sekali. begitu bangun tidur dan menjalankan sedikit rutinitas, akhirnya yang mau ngajak ngobrol telp juga, isinya intinya dianya mintanya ya itunya sebelnyaaaaaaaaaaaaaaa "ooo... jadi anda telp saya cuma untuk tau siapa teman saya, saya ada dimana, kuliah dimana gitu?" pagi2 sudah bikin sebel. "kamu kalau susah2 tak cium lho kalau dekat" katanya, "kalau mau berteman dengan saya, jangan pernah bicara seperti itu mas! saya tidak suka, syarat pertama jangan membicarakan hal semacam itu, yang kedua jangan nyrempet2 soal itu!" aku mulai ngoceh dengan sewotnya "lha, apa salahnya, aku biasa mencium ibuku, aku biasa mencium adikku, dan kamu kuanggap adikku" balasnya "gak bisa! biarpun anda menganggap saya adik, tapi bagaimanapun juga anda bukan muhrim saya!" yang di seberang malah terkekeh kekeh. ya pada akhirnya aku katakan yang sejujurnya siapa sahabatku, bagaimana dia benar2 menyayangi seorang Himba, pokoke referensi yang baik buat sahabatku (karena selama ini memang tidak ada yg membuatku berpikir buruk pada sahabatku itu) "kok sahabatnya terus yang dipromosikan, kamu sendiri?" "yang menilai kita itu kan orang lain mas" jawabku " mau tau penilaianku? kamu orangnya gak baik, cerewet, judes dan galak" Rabifirli wa tubb ala'ya ....... (mudah2an bener nulisnya) seperti itukah nina? ya Allah... bila itu benar, maafkan nina dan semoga mereka bisa membantu nina merubah nina menjadi lebih baik, namun bila itu salah, maafkanlah mas him.

sore sahabatku telp "Nina, gila kamu! kok cerita semuanya tapi tidak apa2, mas him gak marah ma kamu kan? dia gak marah juga padaku kok. aku katakan padanya, kamu sudah seperti adikku sendiri, dan dia bilang padaku tadi pagi dia telp kamu, kata dia kamu tuch orangnya centil, dia minta fotoku dan fotomu" nah... dapat predikat tambahan, bahwa nina andriyaning tyas ini cewek centil. Sabar.... sabar... tapi soal foto... sudahlah! jangan ada lagi yang mengkonsumsi foto saya. ya.. ya....
eh satu lagi yang ingin ku katakan... Kk' kangeeeen sekali sama Dd' kasih kabar ya...

CINTA

Sabda Nabi saw :
"Tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang maka ia kan mendapatkan manisnya iman, yaitu: Allah dan rasulNya lebih ia cintai daripada yang lain, mencintai seseorang hanya karena Allah, dan benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana ia tidak suka dilemparkan kedalam neraka"

Hadis Qudsy, Allah swt berfirman:
"Senantiasalah hamba-Ku beramal untuk mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnat sehingga aku mencinta-Nya, maka jadilah Aku sebagai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar dan sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat dan sebagai tangannya yang ia gunakan untuk memukul dan sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan dan jika ia meminta kepada-Ku pasti Aku memberinya, dan jika ia minta perlindungan kepada-Ku pasti Aku memberi perlindungan kepadanya.

Muhammad Iqbal mengatakan :
"Tingkatkan diri Anda sampai sedemikian, hingga Anda memperoleh derajat yang mulia di sisi Tuhan sehingga Tuhan akan melibatkan imajinasi Anda dalam pengembangan alam semesta"

Wednesday, December 07, 2005

catatan tahun lalu

alhamdulilah akhirnya desember datang juga, mesti cuacanya tidak begitu enak. tapi bagiku ini menyenangkan, enak kok segeeer... biarpun dingin, angin yang lumayan kencang , gerimis di pagi hari. tapi burung2 masih berkicau, anak2 ayam masih juga kesana kemari mengikutiku minta makan, hanya saja si manis masih enak enakan tidur atau duduk di dekat kompor. tunas2 baru bunga mawar mulai tumbuh, pandan yang baru ku tanam di pot kemarin juga keliatan semakin segar dengan siraman gerimis. pokoknya beautiful morninglah. Damai kalau mas Daniel bilang.
Wrong feel in the wrong time... sejenak aku tercenung juga dengan kata2 itu, email dari seseorang yang sempat aku print. But im sure it's in the right person. heh?! lalu bagaimana wrong feel in the wrong time itu bisa di sambungkan dengan in the right person? dan bagimana bisa wrong? sepertinya ada sesuatu yang dipaksakan disini, feel tidak wrong, time tidak wrong lalu? ya... tidak ada wrong, semuanya right2 saja. terus? akusendiri jadi bingung, kalau tidak ada yang salah kok lucu juga ya? apa karena sudah "biasanya" segala hubungan sebab akibat itu ada faktor salah, maka disini aku merasa ada yang mengganjal juga klo yg salah itu dihilangkan. setelah aku ngubek-ngubek pikiranku akhirnya aku temukan file waktu dulu (Des, 2003). Bahwa untuk mendapat kebahagiaan gak perlu juga dua lakon di satukan. kalau emang jalan bahagianya sendiri2 mengapa tidak? feel isn't wrong, jangan dilihat dari wrong or wrongnya. lihat dari kadar yang terkandung dari feel itu sendiri. kaya' rokok itu lho. Tar berapa % nikotin berapa %, heheheh... aku jadi geli melihat piko diatas rak bukuku, boneka anjing itu sudah 1 tahun disitu, paling banter aku tepuk2 kepalanya atau aku mainkan kupingnya yg panjang. mau aku peluk, gak enak terlalu kecil. gerimis sudah tidak bisa disebut gerimis lagi, karena ukuran air terlalu besar.
Yaach... semoga saja apa yang sahabatku lakukan sekarang tidak wrong, feelnya juga tidak wrong, time juga tidak wrong dan mudah2an personnya juga right. aku hanya sedih dengan.. ah sudahlah mudah2an aku dan teman2ku bukanlah termasuk "wong wadon sing ilang wirange". Pucuk2 daun bambu meliuk pasrah di tarik2 angin, batangnya gemulai seperti penari, dan suara gesekan daunnya seperti bersorak. Pemandangan itu aku dapati dari jendela kamarku, ada perasaan takut kalau2 pohon2 itu ambruk menimpa rumah paklik atau menimpa kabel listrik. tapi lebih banyak perasaan kagumnya. daun2 bambu yang bergoyang itu seperti tangan yang menggapai2 dahan durian dan waru disebelahnya. sementara durian tak bergeming dan waru bergoyang kaku seperti anak TK yang masih takut2 bernyanyi di depan teman2nya. hihihi.. lucu ha'chi.. ha'chi... dingin mulai tak bisa diajak kompromi dan aduh... jadi pingin ke kamar mandi.

Monday, December 05, 2005

Teguh Hati

" Mohonlah tolong kepada Allah dan bersabarlah. Sungguh, bumi adalah milik ALLAH, diwariskan-Nya kepada siapa yang Ia berkenan dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan (yang baik) adalah bagi orang yang bertakwa (kepada-Nya)."
al-A'raf(7:128)



"Turutlah apa yang diwahyukan kepadamu dan bersabaralah sampai Allah memberi putusan. Dan ia sebaik-baik hakim (yang memutuskan)."
Yunus (10:109)

"Tuhan kami! Limpahkanlah kesabaran atas kami. Kokohkanlah kaki kami dan tolonglah kami melawan orang yang kafir."
al-Baqarah (2:250)

Sunday, December 04, 2005

Kita Suami dan Istri Akhir Zaman

Pernikahan menyingkap tabir rahasia, Istri yang kau nikahi tidaklah semulia Khadijah
Tidaklah setaqwa Aisyah, pun tidak setabah Fatimah
Ia hanyalah istri akhir zaman yang punya cita - cita menjadi sholihah.......
Pernikahan mengajarkan kita akan kewajiban bersama, Istri menjadi tanah, Suami adalah langit penaungnya, Istri ladang tanaman, Suami Pemagarnya, Istri bagaikan anak kecil, Suami tempat bermanjanya.
Saat istri menjadi madu, teguklah ia sepuasnya seketika istri menjadi racun, Suamilah penawar bisanya, seandainya istri tulang yang bengkok, berhatilah meluruskannya.
Pernikahan menyadarkan kita akan perlunya iman dan taqwa, pernikahanpun mengajarkan kita untuk meniti sabar dan ridho.
Suamimu bukanlah Rasulullah, bukan juga Abu Bakar, bukan Umar, bukan Utsman dan bukan pula Ali, ia cuma Suami akhir jaman yang berusaha menjadi suami yang shalih......

Dari: Hikmah Al 'Arabiyyah

Rabb... Kapan nina dapat seseorang yang benar2 sayang dan mau menjaga nina?

Thursday, December 01, 2005

:)

Dear diary,
aku tersenyum sendiri membaca corat - corat masa laluku di andria.tripod..... seperti menemukan buku usang yang cukup berharga. Bahkan aku mengagumi diriku sendiri, darimana aku mendapat ratusan kata - kata yang sekarang menguap entah kemana. Kulihat diriku yang penuh semangat dalam diary itu. Keterpurukan, kesedihan sampai kekonyolan. So am i still that? (bener gak nulisnya). aku merasa sudah tua, setidaknya lebih tua dibanding aku 3 tahun yang lalu. Khkh... aku tak tau apa waktu itu berjalan cepat atau lambat, yang aku tau aku telah melaluinya. Aku coba corat -coret kembali DOL itu tapi tidak bisa. kemudian aku corat - coret saja ruangan ini, karena ruang inilah yang ternyata bisa menerima segala bentuk gejolak hatiku. karena mudah - mudahan hanya kamulah yang berkunjung melihat ruanganku. Sementara ruang ini juga kuhiasai dengan segala ketegaranku serta pandanganku pada semesta raya.

Mensikapi sakit hati

Saudaraku, jangan korbankan perasaan dan hidup kita untuk memikirkan orang yang telah menyakiti kita. Kita tidak dapat tidur karena memikirkan perbuatan mereka, sementara mereka tertidur pulas di sana.
Jika kebencian menjanjikan ketentraman dan kebahagiaan, silahkan membenci. Seorang yang pemaaf hidupnya lebih ringan.
Memaafkan itu indah, memaafkan itu lapag dan memaafkan itu meningkatkan derajat keimanan orang yang mulia.
Semoga kita menjadi orang - orang yang mudah hatinya untuk memaafkan segala kekhilafan sesama. Amien...

Friday, November 25, 2005

Salah Paham

Memang dunia ini panggung sandiwara. Ya Allah.. niat nina benar - benar tulus (Insya Allah) tetapi mungkin cara nina yang salah. Maafkan nina ya Rabb, nina tidak bermaksud membuat rusuh suasana. Nina hanya ingin memberikan semangat kepada keduanya, supaya tidak menyerah pada cinta. Supaya menjadikan cobaan tersebut sebagai ladang amal. Mas Him bilang tidak marah, tapi marah tidak butuh pengakuan. Dari nada bicara di telp, sungguh dia menampakkan emosinya dan itu membuat nina takut. Sesungguhnya apalah yang harus nina takuti Ya Allah... toh dia juga manusia seperti saya tiada ketakutan yang patut saya tunjukkan kecuali pada-Mu.
Ya Rahman... lembutkanlah hati mereka, terangkanlah pikiran - pikiran yang tertutup dan padamkan api yang bergejolak di hati kami. Sesungguhnya Engkaulah yang mengetahui apa yang tersembunyi dan terlahir dari hati kami. Maka ampunilah dosa dan kabulkanlah doa kami.
Amin.

Wednesday, November 23, 2005

Ku usap airmata dengan sapu tanganmu
Ketika mimpi - mimpi masih menjadi mimpi
Mimpi terlalu dini untuk hadir di fajar pagi
Menjadi kata yang hanya tercekat di tenggorokanku
Lebur mengalir ke kerongkongan
Masuk kembali ke sarangnya
Dalam hati

Ku basuh harapan - harapan semu dengan bayangmu
Lilin - lilin pengharapan tak boleh di padamkan
Agar bayanganmu selalu datang sempurna
Membasuh jiwa - jiwa yang luka
Habis harum saputangan kuciumi
Semoga perjalannya dalam menemani tidurku
Takkan pernah habis
Hingga bisa ku hembuskan angin rindu
Sambil menggenggam saputangan itu

~Qoirina~

Sunday, November 20, 2005

Tuhan,
Semoga aku lebih ingin menghibur daripada dihibur
Memahami daripada dipahami
Mencintai daripada dicintai

Sebab...

Dengan memberi aku menerima
Dengan memaafkan aku dimaafkan

Dengan cinta aku bangkit kembali
Dan
Dengan cinta aku hidup abadi

~di adaptasi & di inspirasi oleh puisi St. Fransiscus Asisi "Menanti Fajar Kesadaran" Iip Wijayanto, 2000)~

dimanapun, bagaimanapun kakak selalu menyayangimu, semoga bahagia disana.

Friday, November 18, 2005

jangan mengabaikan (membenci dan menjauhi) orang tuamu, barang siapa mengabaikan orang tuanya, maka dia kafir
(H.R. Muslim)

semoga kita termasuk anak - anak yang jauh dari sikap mengabaikan orang tua. Amien

AL - kAHFI : 109

" katakanlah : kalau lautan sekiranya menjadi tinta untuk menulis kalimat - kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan sebelum habis ditulis kalimat - kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu pula"

Sunday, November 13, 2005

DOA SEORANG KEKASIH

Tuhan,
aku titipkan kekasihku
pada-Mu melalui angin
biarkan ia berhembus dalam rongga nafasku

Hingga ia memberikan kehidupan
melalui mata air embun pagi
lembut hembusannya
membelai jiwaku
membuai pada tandus
menjadi taman surgawi

Tuhan,
aku titipkan kekasihku
kepada-Mu melalui awan
biarkan ia menjadi peneduh
saat terik
dan jadikan ia hujan
saat rinduku dahaga

Bening tetesan airnya
mengalir menjadi nadiku
menyejukkan hati dan
membukakan mata

Tuhan,
aku titipkan kekasihku
kepada-Mu melalui bunga-bunga
hindarkan ia dari kumbang yang
kan merusak rona merekahnya

Aromanya menjadi
pembuluh rinduku
jika embun pagi
sebagai pelindung keelokan hatinya
hingga saat
aku memetiknya dan
kusemayamkan dalam jiwaku

Tuhan,
aku titipkan kekasihku

~Saujana~

Saturday, November 12, 2005

apa yang harus kukatakan? entahlah! yang aku tau aku hanya ingin memperbaiki diriku. "Ya Allah, bila kepulangan hamba adalah untuk kebaikan, maka bawalah kembali hamba pulang, namun bila hanya menambah dosa & maksiat, dengan cara apapun janganlah hamba sampai ke kampung halaman" dan sekarang... aku pulang. aku pulang dengan segala perubahan. semoga Allah Meridhoi, Nina pasrah dengan segala hukuman yang diberikan Allah SWT.
terimakasih Rabb, untuk hidayah kecil yang tak ternilai harganya ini.....
Insya Allah, apapun ujianMu akan aku tempuhi....

Wednesday, October 19, 2005

BERTEMU SESEORANG

xxxxxx: ke sini ma aku
yyyyyy: lihat aja nanti
xxxxxx: tapi kamu mesti nurut ma aku, xixixi
yyyyyy: lha! ngopo kok mesti nurut ma kamu, kok lucu
xxxxxx: yo selama aku ngajak pada kebenaran, napa juga ga mau nurut
xxxxxx: damai disini nin, meski hidup seadanya, kerja seadanya, tapi hati itu terasa tenang
xxxxxx: moga bisa jadi lebih baik
yyyyyy: amien
XXXXX: Allah pasti sudah menentukan jodoh kita
yyyyyy: tapi aku pingin yg bisa ngajari aku soal agama lebih dalam
xxxxxx: ya kalo mang jodoh nanti kan ketemu lagi
xxxxxx: paling gak bisa diajak sholat berjamaah sama
yyyyyy: ya sinio
xxxxxx: iya sich
yyyyyy:hehheheh
xxxxxx: bukan cuma sholat
yyyyyy: kan paling tidak non
xxxxxx: karena islam itu bukan cuma sholat, jilbaban, puasa, dll yg sering tampak
xxxxxx: islam itu yg penting dari dasarnya
xxxxxx: eh pamit dulu ya.. nomerku masih yg im3, kalo kamu pas ke yogya
yyyyyy: iya
xxxxxx: dan mungkin ingin lebih tau tentang islam
yyyyyy: ya ya ya
xxxxxx: insya Allah aku bisa membantu
yyyyyy: tapi aku masih awam sekali, anggaplah belum tau apa2, gpp kan?
xxxxxx: yg jelas kamu itu sudah baligh
yyyyyy: lha iyo, wong utang puasa aja udah 6 hari
xxxxxx: sudah bisa kena dosa kalo emang salah
xxxxxx: makanya sebaiknya utk melangkah menuju kebenaran itu ga perlu ditunda2
yyyyyy: iya, minta doanya saja
xxxxxx: apa mau nunggu dosa menumpuk, renungkan
yyyyyy: mudah2an aku diberi jalan yang mudah untuk pulang
yyyyyy: karena tujuanku untuk memperbaiki diri
xxxxxx: kita tak pernah tau sampai kapan diberi kesempatan hidup, ok dah ya
yyyyyy: iyah
xxxxxx: wasalam
yyyyyy: hati2 juga ya, waalaikumsalam

CATATAN AKASIA

Aku memandangi rembulan, disana ada aku dan nakula. Lalu rembulan itu tertutup awan. Sadar, bahwa meskipun hanya sekedar khayalan, sudah tidak pantas lagi aku seperti itu. Apalagi yang bisa aku banggakan padanya, apalagi yang bisa aku persembahkan untuknya. Kenapa ya aku mesti jujur padanya waktu itu? ah kenapa mesti menyesal. Bukankah jujur itu baik? Bukankah kejujuran itu lebih di sukai Allah SWT? Meski jujur yang aku utarakan waktu itu menyakitkan tapi... Khkhkh... Aku lega sekali, setidaknya aku melegakan diriku sendiri, karena tiada beban dihatiku. Tidak ada yang tersembunyiku tentang diriku. Aku akan tetap berharap dan berharap sampai aku tak pantas lagi untuk berharap.

Monday, October 17, 2005

"Rembulan dimalam hari lelaki diam seribu kata hanya mendandang...." meski dengan muka cuek sebenarnya aku tertawa juga dalam hati melihat dan mendengar mereka bernyanyi. tubuh kecil yang kebingungan mencari pegangan supaya tak terpental ketika bus di rem mendadak. "Udara terasa berat panah asmara sesakkan dada ketika cinta membentur dinding... membentur dinding" rasanya ingin aku ikut meneruskan lagu itu. Ada yang cantik, cantik sekali menurutku. Tapi kenapa dia hanya seorang anak kecil yang menjadi pengamen jalanan? bukankah hidup tidak menggariskan bahwa yang cantik harus hidup bahagia? Yang bahagia adalah dia yang bisa mensyukuri hidup. Seperti aku ketika sedang "baik" menyadari betapa menyenangkannya hidup ini, namun ketika aku menjadi diriku yang berputus asa, betapa sesak rasanya bernafas.

Thursday, October 13, 2005

Dear nude look good,

Dan matahari yang makin panas saja kurasa, mengingatkanku ternyata sudah lama aku tidak menyapamu. Apakah kamu mengingatku? Apa yang kamu ingat dariku?

Berbatas pada enggan, garis baik dan buruk kian samar. Nude, apa yang kita dapatkan bila kita memberi kebahagiaan pada orang lain, dengan mengorbankan rasa yang kita miliki? Adakah Tuhan masih memberi kita pahala? Atau 50% untuk pahala dan 50% dosa karena kita telah berbohong pada orang lain tersebut? Hehhehe.. Tuhan memang akan memperhitungkan segala perbuatan kita, tapi bukan berarti DIA perhitungan. Iya kan nude?

Friday, September 23, 2005

CATATAN AKASIA III

Bila sedang merenung, tertawa sendiri jadinya, tapi juga ingin menangis. Akasia hanya bicara dalam hati. Penyesalan itu datang setelah kita menetapkan satu pilihan. Anehnya lagi menyesal bukan karena salah pilih, tapi karena tergesa2 memberikan keputusan untuk memilih. Bukan pula karena yang dipilih itu ternyata buruk, tapi yang dipilih itu terlalu baik. Terlalu baik dan terlalu menyayangi sehingga Akasia merasa tak pantas untuk mendapatkannya, terlebih lagi Akasia hanya memberikan setengah hatinya saja. Tidakkah itu jahat? tidakkah itu adil dan pantas untuk yang dia pilih?
Ketika bulan itu membulat keperakan, terlintas bayangan Akasia dan Nakula duduk bersama diteras memandangi anak-anak mereka bermain. Hanya itu saja yang teringat bila dia melihat bulan. Maka haruskah dia memejamkan matanya ketika sinar bulan menembus dalam kamarnya, barangkali bulan harus di geser ketika dia ingin menikmati langit penuh bintang. Ah, Entahlah.... kata daunnya yang berguguran.

Sunday, September 04, 2005

tiba saatnya bila kita melepas seseorang dengan ikhlas, Insya Allah kita akan merasa semakin memilikinya. tak terasa kata2 itu berlaku juga buat Nin. Tapi tak kan pernah berhenti memohon, sampai batas waktunya berhenti memohon. Semoga ada kesempatan kedua buat Nina.

Friday, August 19, 2005

What is love?

Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung jawab.Mereka yang bermain dengannya menyebutnya sebuah permainan. Mereka yang tidak memilikinya menyebutnya sebuah impian. Mereka yang mencintai menyebutnya takdir.

to my soldier

Yang menurut kita baik, belum tentu baik di mata Allah SWt benar kan mas? Semoga Allah memberikan seseorang yang benar-benar bisa mempersembahkan yang terbaik dari dirinya untuk mas. Siapapun dia, yang pasti dia adalah pilihan-Nya yang terbaik untuk mas, yang bisa berbakti pada mas sampai akhir hayat. Dan mudah-mudahan Nina diampuni kekhilafannya oleh Allah SWT. Nina salah satu langkah saja mas, tapi kok yang satu langkah itu ternyata benar-benar fatal akibatnya. Tak ada yang lebih berguna yang Nina lakukan kecuali memperbaiki diri. Nina harap mas tidak keberatan membantu Nina memperbaiki diri. Karena semakin banyak yang memberi masukan positif Insya Allah Nina akan lebih dari sebelumnya.

Maafkan Nina mas......
Rabbul I'zati kenapa Nina lepas seorang ahli ibadah seperti dia?

Friday, August 12, 2005

dia yang diujung sana
menarikan jarinya
menarikan hatinya
menggenggam janjinya
menunggu sang waktu
untuk bertemu...

Sunday, August 07, 2005

Waktu kau lewat aku sedang mainkan gitar
Sebuah lagu yang kunyanyikan tentang dirimu
Seperti kemarin kamu hanya lemparkan senyum
Lalu pergi begitu saja bagai pesawat tempur
Hei kau yang manis singgahlah dan ikut bernyanyi
Sebentar saja nona sebentar saja hanya sebentar

Rayuan mautku tak membuat kau jadi galak
Bagai seorang diplomat ulung engkau mengelak
Kalau saja aku bukanlah penganggur sudah kupacari kau
Jangan bilang tidak bilang saja iya
ya lebih baik dari pada kau menangis

Penguasa penguasa berilah hambamu uang
Beri hamba uang beri hamba uang
Penguasa penguasa berilah hambamu uang
Beri hamba uang beri hamba uang
Beri hamba uang beri hamba uang

Oh ya andaikata dunia tak punya tentara
Tentu tak ada perang yang banyak makan biaya
Oh ya andaikata dana perang buat diriku
Tentu kau mau singgah bukan cuma tersenyum
Kalau hanya senyum yang engkau berikan
Westerling pun tersenyum
Oh singgahlah sayang pesawat tempurku
Mendarat mulus didalam sanubariku

By: IF

Friday, August 05, 2005

Seseorang Di Suatu Sudut

Cahaya jatuh pelan bersama angin ringan
Burung-burung sekedar singgah untuk musim
Di sudut terlihat sesuatu yang hitam kelam
Sulit dikenal usia hanya terlihat bentuk tubuh
Selalu terlihat duduk di sudut

Anak yang menyapa akan kembali dengan tangis
Berlalu lalang dengan bergumam datar
Bertanya siapa yang duduk di sudut gelap itu
Ditanya kembali bertanya kambali
Sinar yang selalu berganti-ganti

by: NN






























Tak mengubah dia untuk bersuara
Ingin kenal nama tak tahu muka
Lambat laun semua tak peduli
Semua acuh semua angkuh
Hanya karena dia seseorang di suatu sudut

Sunday, July 17, 2005

Catatan Akasia 2

Bila ada sesuatu di perutku. Apakah akan aku hilangkan? sementara mahluk itu selalu kudamba keberadaaannya. Meski tanpa seseorang disampingku. Bukan berarti si kecil akan hadir kedunia tanpa seorang Ayah. dia punya ayah, tentu saja punya. Kalau tidak punya mana mungkin dia ada. Hanya saja... "Aku belum siap" kata ayahmu nak....

Saturday, July 16, 2005

ingin kubagi warna dengan semua...
kubagi hangatnya matahari yang kupeluk pagi ini...

Thursday, July 14, 2005

Hari ini.... apa ya? rasanya penuh sekali hatiku, kerjaan masih seperti biasa. Cuma barangkali ini terasa lebih lengkap karena tadi makan siang bareng bos besar. yach, today is perfect day. entahlah! melihat mbak noy dan itne, nina sendiri gak bisa komentar. kalau sudah menyangkut perasaan, rasanya sulit sekali. Nina gak bisa juga menyalahkan mereka, karena nina tau posisi mereka, apa yang mereka rasakan. Maha Besar Engkau yang senantiasa melimpahi hati setiap insan rasa cinta.... barangkali memang salah/tidak tepat tapi... bukankah ini anugrah? Maka untuk mensyukuri anugrah itu, jalan yang terbaik adalah melupakannya.

Monday, July 11, 2005

Nina:
Ernaaaaaaaaa.....
sajake koyo ra tau ketemu 100 taun hehhehe...
wah lama2 kita beneran kumpul di jakarta nich Er, dan apa yang kita inginkan seperti waktu di Cempaka Mas jadi keturutan. Syukurlah kalau siti ada di Jakarta, tau gak aku jadi semangat kerja nich tau siti ada di jakarta. Bali kampung gak yo? tuch kan aku jadi mikir2 lagi. Ok dech ntar atau kapan2 tak telepone. ketemuan yen wis gajian wae tapi ning tengah2. sing ora kadohan nggo aku, awakmu lan Siti. Otre Bos...

na, tak critani. Subhanallah............ Masya Allah...... lagi iki Er, aku ngerti cowok sampai dzikir terus, karena ke cakepannya. ckckckck.... awake kekar banget, manis, cakep lagi. Dialah kakaknya Ryo hehhehe... kemarin dia ke tempat fitnes di kantor bawahku. terus yg jaga fitnes naik ke kantorku bilang kalau cowokku lagi fitnes, aku sangkal aja, wong ryo lagi di cikarang. eh jebulnya itu si kakak ipar. wuiiiihh..... Na, cakep mase. tenan Na, asli! aku sampai ngomong jujur ning ryo. tapi ryo gpp sich, hehhe.. malah muni ngene. Sue2 awakmu kecantol masku, ngaplo aku nin... hiahiahiahia
ih naaaaaaaaaaa.... cakep banget. tak bela belain ngintip dari kaca kantorku sampai ketahuan dia. wis tho pokoke ngisin2i banget. tur kok aku ketok ganjen ngono lho. sampai mas ikhsan (sing kerjo ndek fitnesan) gumun, lagi iki ngerti aku heboh gara2 cowok hehheheh...

yo wis ngono sik wae, wis oleh forwardanku soko mbak ve karo ukik tho?
wis yo.... salam nggo siti yen telp U meneh.


NINA

Erna:siang sayang.........................
wah kowe ki wis kerja kok isih koyo cah cilik,,,,,,,l
makane gak usah pulang kampumg wae,,,,,,,,
kita nanti pulang kampungnya bareng2 wae,,,,,,,,,,,,,,
wah ayo kita reoni, siti taunya daerah grogol,
aku grogol sih tau dikit,,,,,,,,,,
kamu telp aja siti ,

bulan ini telpku naik jadi 3,5 jta
jadi aku gak berani telp2 lagi

wah nin, aku pengen crito akeh, tapi males ngetike,
masalah cowok ganteng, mbak erna baru obral gede-gedean,
kasih aja ke aku ya,,,,,,,,,
bagi-bagi dong..........

wis yo nin.........

aku ngantuk banget

Thursday, July 07, 2005

alone alone asal kelakone

heehe... sebenarnya judul diatas tuch maunya alone dalam bahasa inggris cuma... daripada biar keliatan gitu. Semalam dirumah sendiri gak tau sampai kapan, karena keluarga liburan sekolah ke Tegal. Seneng dech sendirian, bukannya apa2, Nin merasa rumahnya jadi lebih lebar dan Nina juga jadi lebih leluasa membersihkannya, nyuci terus mandi, habis mandi bikin nasi goreng habis itu tiduran sambil nonton TV. Khhh... akhirnya setelah sekian lama, baru malam tadi Nina bisa tidur diatas kasur. tapi ingat Bos Besar juga yang laporan di tempat kerjanya lagi hujan, mana bajunya basah semua.
Alhamdulilah.... enaknya makan pakai mujair yang di goreng garing, sambel terasi sama lalapan. dan gitu makannya bareng sama Mas Ikhsan dan Itne, gelesotan di lantai lagi. Setiap member yang datang langsung liatin, mereka bilang "wah... piknik nich" jangan tanya lagi kaya' apa rasanya, Surga Dunia dech. kalau Bos tau? bodo amat, yang penting kami gak makan di mejanya Itne, jadi mau makan dimana aja kan gak apa-apa. kalau nanti nina ma mas ikhsan resign, itne makan sama siapa ya?

Wednesday, July 06, 2005

Seperti malam yang tak terpeluk. Seperti angin yang tak tergenggam. Dia cuma bisa Nina rasa. Tapi... begitu susah memahami dirinya. Subhanallah, Engkau tempa dengan cobaan seperti apa dia Ya Rabb, hingga jejak perasaannya pun tak mampu Nina baca. Sungguh memang benar2 pilihan, seseorang yang ada disampingnya kelak.

Monday, July 04, 2005

DIAM

Diam itu mengandung 7000 kebaikan dan tersimpul dalam 7 kalimat, dalam tiap kalimat
1. Diam itu adalah ibadat tanpa perlu bersusah payah
2. Diam itu adalah perhiasan tanpa berhias
3. Diam itu adalah kehebatan tanpa kerajaan
4. Diam itu adalah benteng tanpa pagar
5. Diam itu merupakan kekayaan tanpa meminta maaf kepada orang
6. Diam menjadikan istirahat bagi kedua malaikat pencatat amal
7. Diam menutup segala keaiban (cacat) menjadi keindahan bagi orang alim dan menutup bagi
yang bodoh


Petikan dari Kitab Tanbihul Ghafilin

Sunday, July 03, 2005

BURUNG TAK PERNAH DIAJARI UNTUK TERBANG DAN IKAN TAK PERNAH DIAJARI UNTUK BELAJAR BERENANG.SEMUANYA ALAMI. SEMUA BERASAL DARI NALURI. HAL ITU AKAN HADIR PADA SETIAP MAHLUK YANG PERCAYA AKAN KEBESARAN ALLAH SWT. HANYA ALLAH SWT LAH YANG MEMBERIKAN KITA KEKUATAN ITU.

Catatan Akasia

Aku tunggu dia di halte tempat kami biasa bertemu. Meski lumayan banyak barang-barang yang kubawa, sedikit makanan dan pakaian. Pukul 10.30 jalanan masih ramai. ada beberapa wanita dan pria yang berkumpul di warung-warung pinggiran seberang jalan. Wanita-wanita baikkah mereka? Khhh... kenapa aku punya pikiran seperti itu, sementara aku? masihkah aku menjadi wanita baik-baik setelah ini? Yang kutunggupun akhirnya datang juga. Kulihat kelelahan diwajahnya. Setelah makan, kami menuju tempat yang sudah kami rencanakan sebelumnya.Cukup lumayan. Kukeluarkan barang-barang bawaanku, aku tunjukkan padanya beberapa pakaian yang kubeli. Kutatap wajahnya, terlihat lebih segar sehabis mandi. Dadanya yang bidang, bilakah menjadi tempatku bersandar nanti dan kemudian hari? Perlahan ditariknya tanganku, direngkuh kedalam pelukannya dan.... Masihkah aku wanita baik-baik setelah ini?
Seharusnya penyerahan ini tak terjadi sebelum kami terikat pernikahan.

Aku, Akasia dan Dia.

Friday, June 24, 2005

Hujan

Yang... hujan turun lagi, dibawah payung hitam kuberlindung(bener gak sich lagunya?) hehhehe... hari ini hujan lagi, deras lagi, basah lagi. Seperti kemarin waktu diantar bos besar, lagi asik2 makan bubur ayam eh hujan datang. kemarin begitu menyenangkan bisa dekat dengan bos besar diwaktu hujan. tapi hari ini, Nina pulang sendiri, naik angkot. sampai di Pasar Minggu Nina melihat banyak anak kecil menawarkan payung, Ojek payung namanya. sedih rasanya melihat mereka, ukuran payung yang lebih besar dari mereka, basah kuyub, tanpa alas kaki, banjir lagi. Nina saja sudah merasa dingin apalagi mereka.Nina juga jadi ingat waktu pergi sama Aris waktu itu, di lampu merah seorang ibu menggendong bayinya yang masih beberapa bulan. Nina gak suka kalau anak kecil dijadikan alat pencari nafkah. memang mungkin tidak ada pilihan lain untuk itu. tapi... gak taulah. Cukup adilkah hidup ini? Kalau Nina banyak uang, sudah aku ambil bayi itu, sudah aku ajak pulang adik2 pengojek payung itu. (Nin jadi nangis beneran. Tapi disisi lain, Nina berpikir barangkali ini juga berkah dari hujan. dari hujan mereka bisa dapat uang, tapi... kalau mereka sakit, uang yang mereka dapatkan buat beli obat. sama juga bohong. Yach, semoga Allah memberi rejeki yang lebih buat mereka, supaya bisa buat makan dan sekolah. Amien...

Tuesday, June 21, 2005

Lha, kok bukan biru warna rumah Nina yang baru ini? tapi gak apa2 wis, Sudah di buatkan rumah sama De' Kame seperti ini saja, Nin sudah terimakasih. Terimakasih ya De' Kame.... banyak yang bilang kalau wajah Nina ma Ryo sama, padahal mereka baru pertama kali ketemu kami. Sudah jodohnya kali ya? hehhehehhe... Nina pernah dengar kalau wajahnya sama tuch berarti Jodoh, wah mau mau mau. Bos Kecil mau sama Bos Besar kok. Apalagi kalau seperti kemarin malam asik tuch, naik motor habis itu nonton. Ckckckkc.... Unforgetable

Tuesday, June 07, 2005

Tidak ada sesuatu yang istimewa kecuali ketika kita bisa berbagi dengan orang lain. Dan lebih menyenangkan lagi kalau orang yang kita ajak berbagi itu tepat. Perasaan Nin jadi begini, lemah sekali. Gak bisa di kasar lagi, dulu biarpun orang mau marah2 kaya' apa, sesadis apapun Nin tetap aja cuek, bandel. Sekarang gak cuma omongan, di sadisi orang dengan sikap aja rasanya sudah sakit nih hati, terus ... kalau sudah begitu nangis waktu sholat. Seperti tadi, Nin sudah cuci muka berkali-kali tapi mata masih merah juga. Waktu Mbak Noy naik, Nin sudah bingung mencari alasan kalau ditanya. Dan berharap Mbak Noy gak tau, tapi tetap aja tau. Nin bilang kalau mata Nin merah karena kelamaan di depan komputer, karena dari pagi sampai siang tidak bisa lepas dari komputer. Masih tau juga Mbak Noy, Nin diminta jujur, sharing, berbagi. "Kan udah kaya' keluarga sendiri, ayo donk cerita, kalau gak cerita gak bisa lega" Khkhkh... Nin jadi terharu, akibatnya basah lagi dech mata Nin. Malah kali ini lebih deras. Waktu mau sharing, Mas Lilik naik, Nin tunda sharingnya lama2 mereka berdua menggoda Nin, sampai ketawa gak berhenti-berhenti. (Nangis sambil ketawa). Yang baik ya baik, yang sewot ya sewot. Gak taulah! Maybe its life. Cuma serba salah saja, tertekan sekali rasanya, Ikut Om tertekan,di tempat kerja sama saja. Terus? mau kemana Nin ini? Mbak Noy bilang (sambil ngusap2 kepalaku) "Yang kuat donk!" hehhehe... ntah ketinggalan dimana kekuatanku, yang jelas selama ini aku gak pernah alpa untuk minta pada Allah SWT untuk selalu memberiku kekuatan dalam menghadapi apapun yang DIA berikan, baik itu anugrah maupun musibah. Thx Mas Lilik, Thx Mbak Noy... Jazakumullahi khairan katsira....

Tuesday, May 31, 2005

alhamdulilah, masih kutemukan orang2 yang masih bisa dan mau bertenggang rasa dengan sesama. terutama didalam bis. hari ini lumayan capek, dari BCA terus ke BRI masuk ke bank kok salah terus, mesti salah masuk gedung yang disampingnya. malu2in aja nich nina. habis itu ke Mall Kalibata, shooping hehehe tapi bukan buat nin, buat inventaris kantor. muter2 beli yg di perlukan, udah dicatat masih salah juga, dasar cewek tadinya gak ada rencana beli apa2 buat diri sendiri, tapi begitu liat mug lucu banget ya... beli aja. yang Gemini buat Kong, yang Sagitarius buat Nin. tuch yang sagitarius udah Nin pake buat minum teh di kantor. Pulang, main bentar ke tempat fitnes, iseng2 tanya ida nama cowok yang daritadi suka nyeletuk pembicaraan nin ma ida. namanya Rafael, dasar Ida usil, masa' nin tanya nama aja dibilang naksir. udah gitu ngomongnya kenceng sekali. sampai Rafael dengar, langsung dech nin kabur masuk lift. mampir lagi ke warnet, ketemu ma teman2.

Monday, May 30, 2005

Dimana akan kutemukan jejakmu,
Bila angin gurun telah menghapusnya,
Dalam sekejab senja telah,
Mengganti warnanya,
Menyembunyikan jingga,
Dibawah pelukannya.

Barangkali malam akan memberi,
Petunjuk,
Pada satu hati yang telah,
Mengetuk.

Sunday, May 29, 2005

hari ini, sebenarnya gak pingin ke Lebak Bulus karena gak punya anggaran sama sekali, tapi alhamdulilah dapat pinjaman dari om(diitung pinjaman soalnya nin dah kerja jadi gak dapat jatah lagi). harusnya turun Pos, tapi di lebihin dikit ma kernetnya alhasil nyasarlah Nin sampai di Adiaksa, tapi dijemput juga ma paklik. sampai sana ternyata de' kus masuk pagi, yang ada cuma suaminya. Nin diajak pakde, paklik ma Bapak ke Ciledug, diminta menginap paginya langsung ke kantor. tapi kan Nin gak bawa ganti, jadi Nin gak bisa(padahal gak mau juga kalau menginap). sampai di Ciledug, Nin di kenalin sama mbak Dina, juga jagoan kecilnya Virgi yang gak bisa diam. Pulang dari Ciledug jam setengah enam, mampir warnet. eh ada nomor asing masuk, gak taunya itu nomor Kong yang baru..... hehhehehe... Miss U Yo...

Wednesday, May 25, 2005

catatan

renung merenung sambil jalan dari rumah menuju pintu air.Entah hilang kemana semangat yang dulu selalu ada, sekarang yang setia mengiringi adalah lemes. Kaki ini rasanya lemas sekali, malah kadang gemetar sendiri ketika melangkah. Cuma bertanya dalam hati “Ya Allah, aku ini kenapa?” setiap pagi, setiap hari khkh…. Seperti mesin. Sampai akhirnya tersentak sendiri, sebenarnya apa yang aku cari disini? Untuk apa sich Nin di sini? Bangun pagi2, pulang malam, mandi, sholat, makan, tidur, bangun pagi lagi begitu terus. Uang? Harta? Kedudukan? Hih! Nin garuk2 kepala. Sungguh sedikitpun Nin gak inginkan itu semua, tapi kalau butuh sich emang iya hehehe… tapi betulkan? Kita butuh uang. Jadi? Apa yang Nin cari? Uang! Untuk apa? Untuk hidup Nin, supaya Nin mampu bertahan di kota ini, meskipun uang bukanlah satu2nya alat untuk bertahan. Karena yang utama adalah Iman. Gak pernah ada cita2 selamanya ada di sini, impian Nin Cuma ingin pulang ke Jawa (emangnya Jakarta itu bukan pulau Jawa). Mencari ladang amal, terus hidup tentram. Heee……. Kok enak banget ngomongnya, hidup tentram. Namanya juga impian. Lalu? Sebenarnya kalau Nin pikir2, memang gimana ya? Sekarang apa2 hanya untuk diri Nin sendiri. Kalau dulu ada Uti yang bisa jadi tempat bersandar (selain Allah tentunya), Nin gak ngomong aja, Uti dah merasakan. Sekarang? Siapa? Kemana? Bagaimana? Mau nangis aja bingung cari tempatnya. Sekarang paling banter Cuma puasa, mau sholat lail, lagi2 tempat yang gak ada. Khkh…. DUH GUSTI KAWULO MATUR NUWUN DINING GUSTI SAMPUN KERSO MARINGI KAWILUJENGAN DATENG KULO BAPAK IBU SARTO KONCO2 KULO SEDOYO AMIIIN… hehhehe… doa Nin waktu masih Taman Kanak2.

Monday, May 23, 2005

Kemarin ngobrol2 sama Ibunya Dinda, lumayan beban di hati ini bisa berkurang dikiiiiiiiiiiiiit 0,0000 sekianlah. “Sabar dulu Mbak Nina, 1 atau 2 bulan lagi, sambil kumpul2 uang, jangan boros, beli yang penting2 dulu, jangan main2 dulu, tahan dirilah. Yang penting sekarang, tunjukkan kalau kamu masih bisa jaga diri, itu sudah cukup. Kalau sudah ngomongnya pelan2, bilang aja pingin mandiri. Wis pokoke sabar dhisik, tahan dhisik” kalau waktu itu gak di depan rumah dan gak banyak orang lewat/tukang ojek, Nin udah peluk Ibunya Dinda. Nin pingin nangis sampai puas. Ya Allah, ternyata orang lain malah bisa lebih dekat dan peduli dengan Nin, daripada saudara sendiri. Iya, Nin akan sabar, biarpun makan ati terus. Kalau bukan karena… Bos besar, Nin gak akan mampu bertahan di sini. Gak tau kenapa ya Nin gak takut ma Yo, malah sebaliknya, Nin merasa nyaman sekali bersamanya. Tentram di hati. Karena Bulik Ita juga, kalau bulik gak minta Nin untuk betah di Jakarta, Nin pasti dah nangis2 kaya’ kemarin minta pulang. Tapi Nin dah terlalu banyak bikin Bulik Ita susah, jadi untuk kali ini biarlah Nin tahan saja, toh sudah ada Ryo disini.
Ya Allah… saat ini Nin gak minta banyak, Nin Cuma minta seseorang yang benar2 bisa membuat Nin merasa tentram dan nyaman (seperti Ryo). Yang bisa menjaga Nin, yang bisa membimbing dan mengarahkan Nin, dan bisa Nin jadikan sebagai ladang amal. Amien..

Thursday, May 19, 2005

I FINALLY FOUND SOMEONE

I finally found someone, who knocks me off my feet
I finally found the one, who makes me feel complete
It started over coffee, we started out as friends
It's funny how from simple things, are the best things we give
This time it's different,
It's all because of you,
It's better than it's ever been
'Cause we can talk it through
My favorite line was "Can I call you sometime?"
It's all you had to say to take my breath away
This is it, oh, I finally found someone
Someone to share my life

I finally found the one, to be with every night
'Cause whatever I do, it's just got to be you
My life has just begun
I finally found someone, ooh, someone
I finally found someone, oooh
Did I keep you waiting, I didn't mind
I apologize, baby, that's fine
I would wait forever just to know you were mine
And I love your hair, sure it looks right
I love what you wear, isn't it too tight?
You're exceptional, I can't wait for the rest of my life
This is it, oh, I finally found someone
Someone to share my life

I finally found the one, to be with every night
'Cause whatever I do, it's just got to be you
My life has just begun
I finally found someone, ooh, someone
I finally found someone, oooh


Whatever I do, it's just got to be you
My life has just begun
I finally found someone





Memory in Gondola*
Panjang perjalanan ini, banyak sekali warnanya, banyak sekali rasanya, dan banyaaaaaaaaaaak sekali hiasannya. Rasanya kepalaku sudah penuh dengan... apa ya namanya? sampai gak tau mesti gimana lagi. Laju dari rumah ke kantor memang capek, apalagi kalau lagi sakit begini, mau pulang takutnya kalau tidak kuat di perjalanan. mau kost belum diijinkan om. waktu habis di jalan. Khhh... gak tauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu Nin gak tau musti gimana? pasti Uti akan menangis kalau tau apa yang Nin lakukan waktu itu, memang itu sudah keterlaluan sekali. Baru sekali Nin melakukannya. Habis bagaimana lagi tau2 sudah begitu, tapi Nin masih dalam sadar kok jadi untung gak keterusan sampai kemana-mana. Eh, ryo sudah sampai mana ya sekarang? Nin bakal merindukannya, gak puas dech Main dan Nonton doank maunya jalan2, duduk di taman atau di hutan pinus seperti yang ryo ceritakan. lama lamaaaaaaaaaaaaaaa sekali. Cepat kembali ke Jakarta ya Kong... Nyet dah kangen nich. apalagi kalau lagi dalam perjalanan pulang, ingat jalan2 yang pernah kita lalui, tempat pertama kita ketemu. terus kalau naik angkot ada yang Nin rangkul tangannya, sekarang? manyun dech gak ada yang di gandeng, di rangkul dan bahunya dibuat sandaran. duh manjanya si Nina ini. hehhehheh... pokoke cepat kembali ya... biar kita bisa sama2 terus. Nin janji selama nunggu Nin bakal bikin nich badan isi lagi kaya' dulu, Nin bakal sehatin badan supaya gak sakit seperti kemarin. biar jalan2nya tambah enak, gak batuk2 mulu dan panas kalau di pegang.
Hope U'll be the last My Big Bos.

Friday, May 06, 2005

TIPS MENJADI WANITA PALING BAHAGIA DIDUNIA

Tidak... bagi perbuatan yang dapat menyia-nyiakan umurmu, seperti senang
membalas dendam dan
berselisih dengan perkara yang tidak ada kebaikan di dalamnya.
Tidak... bagi sikap yang lebih mengutamakan harta benda dan
mengumpulkannya, ketimbang sikap
arif untuk menjaga kesehatanmu, kebahagiaanmu, dan waktu istirahatmu.
Tidak... bagi perangai yang suka memata-matai kesalahan orang lain,
menggunjing aib orang lain
(ghibah) dan melupakan aib diri sendiri.
Tidak... bagi perangai yang suka mabuk kepayang dengan kesenangan hawa
nafsu, menuruti segala
tuntutan dan keinginannya.
Tidak... bagi sikap yang selalu menghabiskan waktu bersama para
pengangguran, dan
memboroskan waktu berjam-jam untuk bergurau dan bermain.
Tidak... bagi perilaku acuh terhadap kebersihan dan keharuman tubuh,
serta masa bodoh dengan
tempat tinggal dan ketertiban lingkungan.
Tidak... bagi setiap minuman yang haram, rokok, dan segala sesuatu yang
kotor dan najis.
Tidak... bagi sikap yang selalu mengingat-ingat kembali musibah yang
telah lalu, bencana yang
telah terjadi, atau kesalahan yang terlanjur dilakukan.
Tidak... bagi perilaku yang melupakan akhirat, yang lalai membekali
dirinya dengan amal saleh
untuk menyongsongnya, dan yang lengah dari peringatan tentang
kedahsyatannya.
Tidak... bagi perangai membuang-buang harta benda dalam perkara-perkara
yang haram, berlaku
boros dalam perkara-perkara yang mubah, dan perilaku yang dapat
memangkas perkara-perkara ketaatan.

Wednesday, February 02, 2005

Saatnya menentukan langkah sendiri. Mama kitin, yang rukun ya sama keluarga kecil bahagia dan sejahteranya, Nin juga pingin punya keluarga seperti itu. Mami Ve, tetap cerewet hehehhe... Niken, aku gak berani menilai dirinya, tapi yang jelas dia pasti yang teristimewa karena buktinya, kamu menerimanya, di tunggu undangannya. Ukie... katanya mo nikah bareng hehhehe...
I love U All, ntar kalau aku ketemu Erna, akan kusampaikan salam dan rindu kalian.
Bubay....
Ku rasa aku mampu menggenggam angin
Ku pikir angin dapat aku belah
namun anginpun tidak
Air juga tidak
Sampai kutemukan bara
Kunggenggam sendiri
Hingga padam akhirnya


Joglo Semar,2 feb 05

Monday, January 31, 2005

Saat seperti kemarin sebelumnya, aku jadi ingat kata - kata Hwie Fen, bahwa seperti emas yang sebelumnya bukanlah apa2. berada di air penuh lumpur, di dulang, di tempa berkali2, di bakar, di tempa sedemikian rupa. Adalah suatu perjalanan yang panjang dan berat untuk menjadi perhiasan yang cantik. Namun aku berpikir, Hendak KAU jadikan apa aku ini Rabb, perhiasan yang seperti apa? emas murnikah? ah mana mungkin? kuningan atau apa?
**********************************************************************
pagi subuh itu aku tidur di rumah, kepalaku berat sekali, tengkukku merinding, aku mendengar Uti memanggilku dua kali. tapi antara sadar dan tidak aku bicara dalam hati "Uti kan di ICU". siangnya aku jaga dengan de' novi, sempat menengok Uti juga di dalam. seperti biasa aku ajak istighfar, meski beliau tidak sadar tapi aku yakin beliau mendengarku. Sore jam besuk, bulik ita dan Ibunya de' novi juga menjenguk, hampir pukul 6, 2 bulikku pulang, sementara de' novi masih di dalam. setelah keluar,aku marahi dia karena terlalu lama di dalam, aku takut ketinggalan sholat maghrib berjamaah, de' novi cerita kalau perawatnya tidak percaya nadinya Uti begitu lemah, tapi aku tidak mempedulikannya, aku masih kepikiran sholat berjamaah. Kami lama di mushola karena mukena yg kami bawa di pinjam orang. setelah itu kami kembali ke sekitar ruang ICU, kurang beberapa langkah, masnya yang juga jaga orang tuanya bilang "yang menjaga ibu sri, di minta masuk" Apapun itu aku sudah merasa, sudah waktunya. Aku masuk, menyambar baju yang di kenakan untuk para pengunjung, dan kuhampiri Uti,tidak tau yang jelas Uti sedang di periksa perawat2 itu. Aku diminta mendoakan, lalu kuajak Uti beristighfar, tapi mbak perawat meminta untuk mengucap syahadat. Baca basmalah dalam hati, semoga Allah menguatkan hatiku, kutuntun beliau berkali kali, kuusap keningnya, rambutnya, ku tuntun terus "Uti, aku ikhlas" kuucapkan itu, selanjutnya dua kali syahadat. Lalu dokter cantik itu menjelaskan padaku, waktu di bangsal uti sudah tidaks adar, di bawa ke ICU ada perkembangan tapi jadi lemah lagi dan sekarang sudah tidak ada harapan. aku pikir biarpun tidak ada harapan Uti masih ada, tapi raut dokter itu jadi lain.setelah itu aku mengerti maksud dari dokter, menangislah aku "jadi dok, Uti saya sudah tidak ada lagi" dokter itu mengangguk, "Innalilahi wainailaihi rojiun, Uti.." kucium pipi uti terakhir kali. setelah kutenangkan diriku, aku keluar menemui de' novi, kuminta dia menghubungi rumah. Kenapa Uti pergi? Karena Allah sayang sama Uti, melebihi sayang nina pada Uti.

Monday, January 24, 2005

Sebetulnya aku ingin lepas dari masa laluku. Gentayangan bebas, aku ingin hilang dan tak dikenal orang. Aku ingin memutuskan segala ikatan. Lenyap. Hilang. Moksa. Aku ingin menjadi orang yang tanpa alamat, tanpa masa depan, tanpa masa lalu, tanpa sejarah. Aku ingin menghindar dari segala macam kewajiban dan upacara2 kehidupan. Mengapa seseorang harus menjadi berarti? mengapa ia harus menjadi semacam pahlawan, paling tidak untuk dirinya sendiri? mengapa ia harus memburu mangsa di balik cakrawala? Aku capek jadi pemburu. aku ingin menolak semua car ahidup yang telah ditentukan. apakah peradaban? aku tak tau, mengapa hidup ini kadang2 begitu menyiksa? kubuka jendela dan aku mencoba membuang persoalan yang tak pernah bisa kuatasi.pada akhirnya aku hanya tetap hidup. Aku hanya bisa tetap hidup dan jalan terus. Karena, bagaiman acaranya mundur? Aku hanya bisa mundur kedalam khayalan. Kembali mundur ke kedalaman abad. Menjelma ke dalam ketiadaan. Menjadi titik tanpa titik.


sumber: lupa
Mengapa kamu diam?
Sejuk suaramu mengalir ke ruas jiwa
Dalam diammu aku mendengar
Lirih kamu ucapkan rasa sayang
Dan kubiarkan kamu
Mencintaiku dengan caramu
*****

Dan mengapa dia diam?
Adakah dia menangis atau tertawa dis ana?
Terpisah pada dimensi senja
Dan yang aku tau
Tuhan menyayanginya

Friday, January 21, 2005

Dear sedap malam,
Hallo.. apa kabar? hari ini kamu semakin manis. Kamu buat kamarku menjadi wangi, tidak heran bila Korrie berkata, kamu mengembangkan harumnya di seantero taman dan ruang rumah. Yang memberikan diri untuk dijadikan hancur karena kasih antara manusia. Damai rasanya melihatmu. Ntahlah! kamu tau apa yang ada di pikiranku? Sepertinya kamu adalah jelmaan seseorang, barangkali putri yang dikutuk he..he.. aku ngaco ya?! apapun itu, ak7u suka sekali padamu. Pada kesederhanaanmu, dalam sederhanamu justru ada sesuatu yang mahal disana. apa itu aku juga tidak tau.
Sudah ya sedap malam.

Salam sayang

NINA

Tuesday, January 18, 2005

Aku sendiri sudah sedikit tak peduli. Kalau toh sudah masuk perangkap, apalagi yang harus aku lakukan selain memasrahkan diri. Merontapun sia2, seperti harimau yang terjebak dalam jaring. Dia hanya mampu mengaum, setidaknya untuk membuat si pembuat perangkap takut, tapi kiranya auman itu tak berarti untuknya. Semakin keras, semakin meronta, semakin inginlah si pembuat perangkap itu menaklukan harimau itu. Kesadaran bahwa ini semua semu dan pada akhirnya akan lenyap. bila aku beruntung, lenyapnya akan bertahap, tapi sayangnya aku sedang sial, hingga semu itu lenyap seketika dalam waktu yang aku lupa untuk menghitung mundur. di sisi lain aku yang mabuk dengan kesadaran penuhku ingin terus menelusuri lorong2 semu, penasaran dengan apa yang akan aku temui pada gang selanjutnya. Kalau aku menghentikan perjalanan semu ini, maka aku hanya mendapati diriku terkungkung dalam waktu tanpa aku menemukan sesuatu yang baru. Untuk apa aku berhenti, akan kuteguk anggur2 itu sampai habis. Peduli amat dengan yang akan lenyap nanti, toh itu hanya akan kurasakan bila aku sudah sadar dari mabukku. Aku tidak tau kapan aku akan mati, bagaimana bila nanti? menyesalkah aku bila belum sempat menggapai atau sedikitnya melihat yang ada di lorong semu. Apakah yang aku rasakan ini sama? Ntahlah! jangan tanyakan itu, aku tidak tau harus menjawab apa. ketika perawat bertanya, "pusing? perih?" apa yang berdenyut - denyut di kepalaku waktu itu juga sama seperti denyut di kepala pasien lain hingga bisa dikatakan pusing? apakah permen yang lumer dalam mulutmu itu sama seperti yang aku rasakan, hingga bisa di bilang itu rasa manis? jangan2 berbeda, aku tidak tau apa yang aku rasakan, apakah sama. kujawab iya jangan2 tidak. tapi sayang juga bila kujawab tidak. Nude, apa yang harus kulakukan? aku digigit semu, semu yang membuatku rindu. Sayangnya nude, sayangnya dia, kamu dan kaummu memang lebih sering diatas angin. mengatakan tanpa mengatakan, menggenggam tanpa menggenggam. akulah yang harus mencari cari maknanya. merabai dinding dingin yang bertuliskan kasih. Layaknya seorang buta yang berjalan mencari cahaya. Dimana cahaya? meski di cari, dia menyala dalam hati sang buta. Kalian membuatku tertiup kesana kemari. ah kalian membingungkan, kalian selalu dalam titik aman.

Sunday, January 16, 2005

Mengapa kamu diam?
Sejuk suaramu mengalir ke ruas jiwa
Dalam diammu aku mendengar
Lirih kamu ucapkan rasa sayang
Dan kubiarkan kamu
Mencintaiku dengan caramu
*****

Dan mengapa dia diam?
Adakah dia menangis atau tertawa dis ana?
Terpisah pada dimensi senja
Dan yang aku tau
Tuhan menyayanginya

Wednesday, January 12, 2005

De' Kame kok tidak muncul see? kenapa? masih melayang ya? Khh... aku tinggal main scramble, ketemu mas Arya. Kini semua jadi lain, mana yang serius mana yang main2, aku tidak tau. Kenal dengan seorang teman, namanya gak tau. enak diajak ngobrol, dari hal yang paling simpel sekalipun. Menyebut A ya A, B ya B. tanpa tedeng aling2, meski risi dan malu juga membacanya. tapi aku harus beradaptasi dengan mengimbangi lawan bicaraku, jadi kita sama2 gak munafik. meski yang kami bicarakan adalah sesuatu yang tabu, tapi tetap kulanjutkan. Kalau itu science,why not? toh yg di seberang bilang, ini sekedar ngobrol dan nambah pengetahuan.
Sampai rumah, rencananya hanya tiduran eh malah ketiduran 2 jam. ampun dech! badanku jadi lemes dan kepalaku pun pusing. Mau mandi sudah malam, daripada kena rematik. Masuk kamar bulik, kubuka jendela yang menghubungkan kamar sepupuku, disana De' Novi dan De' Suci sedang asik membaca tabloid. "siapa tadi yang mencariku?" tanyaku pada mereka berdua. belum juga mereka menjawab akulanjtkan pertanyaanku "kenapa Ci? kangen ya? kata bulik, kamu cari mbak nina?" yang ketahuan merasa malu dan mengelak. "Iya nich mbak, kangen" goda De' Novi. he..he.. kulanjutkan saja menggodanya, biar sekalian merah wajah itu. "Bilang saja kalau kangen, boleh kok. Muuuach! muuach!" sambil kulakukan adegan kiss bye. asiiik... sepupuku salting, kami jadi susah berhenti tertawa, habislucu. Guyonan kecil itu memberikan sedikit tenaga padaku, setidaknya mataku tidak kriyip2 lagi seperti sebelumnya. Bikin kopi dan makan malam. Ikan pindang kenapa kamu enak sich? lebih nikmat daripada tongseng yang terpaksa aku makan waktu sama masnya niken dulu. itu seprti eksekusi buatku. Alhamdulilahkenyang, nonton si Rommy beraksi di tv, belum sampai selesai aku sudah tidak tahan untuk menekuni bacaan yang aku pinjam di perpus umum. Hampir tengah malam Ryo sms. karena tidak jadi mampir ke Salatiga. Kalau gitu belum jodoh, gampang tho sobatku sayang he.he..(^.^)! hampir pukul 1, Mas Dandi sms "xl gratis" katanya. kucoba menhubungi dia gak bisa, telp niken malah kena mailbox. tekor dech! telp Mas Dandi, operator bilang "pulsa anda tidak cukup untuk melakukan panggilan ini" au ah! kulanjutkan membaca. Bacaan dengan bad ending, sebel aku!
Badan capek semua, tapi belum bisa tidur. sampai akhirnya mrem juga, baru beberapa langkah pada gerbang mimpi, si mungil berdering. "lagi apa?" tanya si penelepon "tidur" jawabku malas dan lemas (ngantuk sekali aku) awalnya gak sadar juga aku bicara dengan siapa, tapi 2 detikan ke tiga, baru melek sedikit "Nina ngantuk" jelasku pada orang di seberang. Akupun bangkit dan berjalan jauuuuuh sekali, kudapati diriku di sebuah tempat yang putih, banyak mainan dan anak2. Salah satunya aku gendong, tapi tiba2 tengkukku terasa berat, seperti ada benda keras yang baru saja mampir di sana. aku tersungkur dan jatuh, anak2 itu hilang. Samar2 kudengar seseorang berkata kalau dia akan membunuhku. Baguslah, bunuh saja aku. Orang itu tidak membawa apapun seperti pisau, tali atau apalah. Benar saja, batinku, perlahan dia mendekat dan mencekikku. Sesak sekali, aku coba menggapai sesuatu tapi tak ada. Ugh! Ya Allah sudah pukul 5.20, kenapa aku terlambat bangun? gpplah, toh lagi gak sholat. kulihat si mungil memberi informasi bahwa telah mendapat miss call sebanyak 9 kali. Ups! tak kudengar lagi miss callnya waktu aku mimpi bersama anak2. tapi gigih juga sampai 9 kali. alhamdulilah belum mati di cekik orang, barangkali saluran pernapasanku terlalu bandel.

Tuesday, January 11, 2005

Keripik Bayam

Bahan:
Daun bayam yang lebar
Tepung beras
1 butir telur
air secukupnya
minyak goreng

Bumbu yang di haluskan:
Kemiri
Ketumbar
Garam
Bawang putih


Cara:
campur bumbu yang sudah dihaluskan dengan tepung beras dan telur aduk rata sambil di tuangkan air sedikit demi sedikit sampai adonan tepung kental. Panaskan minyak dan masukan daun bayam satu persatu ke dalam adonan tepung kemudian goreng sampai matang.
** pada dasarnya membuat keripik bayam ini sama seperti membuat keripik tempe.

selamat mencoba
Dia tak habis pikir. apa sebenarnya dia salah jaman? barangkali seharusnya dia ada di jaman dahulu, atau memang keberadaannya di jaman ini sudah tepat dan dia saja yang tidak bisa beradaptasi. Barangkali juga dia termasuki orang yang kuno. Kemudian diapun memutuskan untuk mencoba mengikuti jaman ini. Tapi baru sejenak dia membuka jendela, ditutupnya kembali jendela itu. Ini jaman edan! untuk apa dia harus ikut edan? Ada yang bilang Ra edan Ra keduman. Biar saja! Kalau keduman tapi harus edan, maka itu bukan dirinya. Lalu bagaimana dia hidup di jaman ini? Dia masih tetap hidup, menjadi bagian dari permainan kehidupan. Dia berjalan di sepanjang koridor hidup yang morat - marit ini, yang dindingnya sudah retak dan tak jelas normanya, dia menuju cermin, terus berjalan...... semakin lama...... pantulan di cermin itu.. semakin lama... seperti diriku.

Saat malam aku tunggu
aku baru tau kalau dia kelu

berapa lagi yang akan kamu kirimkan kepadaku
bawa saja pulang
ksatriamu yang pengecut itu

Duhai waktu
seberapa tajamkah dirimu
hingga koyak kesabarannya
dan jarak
seberapa jauhkan kau memisahkan
hingga surut keberanian

Aku akan melawanmu
Semu!!!

Wednesday, January 05, 2005

Bahwa seperti gunung yang membiru di selimuti kabut tipis di pagi hari
Seperti malam yang menyembunyikan misteri
seperti sinar surya yang menyelip di urat nadi
seperti karang yang kokoh di peluk ombak
seperti topan yang menggiring pada asa
namun seperti sepoi yang mampu mengatupkan daun putri malu
seperti itulah dirimu
menyematkan rindu di hatiku.
Kalau aku berkata kenapa dunia ini tidak adil, maka aku juga harus memarahi dan menjewer diriku sendiri seperti ketika Ulie berkata seperti itu. Karena apa yang dia petik sesuai dengan yang dia tanam. Dan aku? apa yang aku tanam di masa sebelum ini? aku pikir sesuatu yang wajar, tidak buruk tapi bisa di katakan lumayan. Atau mungkin benih - benih yang tidak aku sadari ikut tersebar dalam ladangku? What ever, aku tetap percaya sepenuhnya bahwa semua ini sudah adil, seadil -adilnya. Adil menurut Allah SWT dan adil menurut manusia, lain. Untuk itu aku mau adil menurut Allah SWT saja, meski kadang aku bertanya "mau dibawa kemana aku ini?"

Monday, January 03, 2005

Happy New Year! Semoga tahun ini lebih baik dari kemarin. Malam tahun baru ketika aku mencoba terlelap, seorang teman meneleponku, kata saudaraku suaranya seperti orang menangis, kuminta supaya lampu di hidupkan, setidaknya akan mengurani rasa panik kalau nanti ada kabar buruk. Olala! memang seorang gadis di seberang sana sedang menangis tersedu. Karena? tidak bisa keluar di malam tahun baru. Geli juga mendengar dia kecewa, tapi aku berusaha menenangkannya. Kakaknya keluar dengan gadisnya dan cowoknya (dia bilang) anak mami. Lucunya lagi ketika dia bertanya apa yang aku lakukan sebelum terima telepon "Mo tidur" jawabku. "Kalau gitu aku juga tidur ah, semoga tengah malam nanti ada keajaiban ya Nin" katanya sambil nangis. Temanku, kamu lucu.
6 menit pertama di awal tahun saat aku terjaga. BUAT NINA N NOVI MET TAON BARU. ALWI Selamat tahun baru juga Mas Nawi, terimakasih sms-nya dan terimakasih juga Mas Nawi selalu ingat Nina dan De' Novi. Maaf ya, Nina gak pernah balas sms, kapan - kpan kalau kaya' pulsa. Salamku buat mas - mas yang lain, semoga persaudaraan kita akan terjalin selamanya. Amien.
Sabtu, aku setrika di temani 2 sepupuku yang usil. Telepon lagi kudapat, sekali8 dengar suara di seberang satu nama terucap "Indiarto" Si empunya suara heran aku masih ingat suaranya. Tentu saja ingat, meski lama sekali kami tidak kontak via telp (cuma email/surat saja) "Happy new year Nin" "Happy new year Indi" . Thanks dah mau jadi temanku, ngucapin happy new year segala. Ngobrol lama sekali sambil guyon, apalagi kalau logat Banyumasan-nya keluar, kamu mengingatkan aku pada teman2ku di daerah sana yang sama - sama berlogat ngapak. Kamu gak hanya temanku, tapi seperti yang kukatakan di email dulu, kamu seperti adikku. Meski kita tidak sepakat untuk itu.
Ehem! wajar kalau noni - noni itu jadi takut untuk membahas soal mas, barangkali sebelumnya mereka juga berpikir aku ini sahabat mereka yang paling kejam dan tega. he..he.. gpp, aku tidak marah kok! dan syukurlah pemikiran mereka berubah, sahabat - sahabatku yang ceriwis... se- keras kepalanya aku, se- cuek apapun atau sesakit apapun, tidaklah kalau aku sudah tidak mau tau lagi tentang mas, walaubagaimanapun kami pernah "dekat". Aku punya hati. Lawan dari cinta bukanlah benci, melainkan tidak peduli. dan aku benci dia, artinya? ya begitulah, meski kadar dan penjelasannya sudah lain. So.. kurangi rasa khawatir pada teman kita, karena Selasa,28 Desember 2004 aku sudah menelepon kantornya di Kupang, bahwa Yonif 743 yang ada di NAD dalam keadaan aman. Dan aku yakin, Allah swt selalu melindungi nakula... kita.