Monday, February 27, 2006

YOUR MOTHER

Who should I give my love to?My respect and my honor toWho should I pay good mind to?After AllahAnd RasulullahComes your motherWho next? Your motherWho next? Your motherAnd then your fatherCause who used to hold you And clean you and clothes youWho used to feed you?And always be with youWhen you were sick Stay up all nightHolding you tightThat’s right no otherMy motherWho should I take good care of?Giving all my loveWho should I think most of?After Allah And RasulullahComes your motherWho next? Your motherWho next? Your motherAnd then your father

Cause who used to hear youBefore you could talkWho used to hold you?Before you could walkAnd when you fell who picked you upClean your cutNo one but your motherMy motherWho should I say why close to?Listen most toNever say no toAfter AllahAnd RasulullahComes your motherWho next? Your motherWho next? Your motherAnd then your fatherCause who used to hug youAnd buy you new clothesCalm your headAnd blow your noseAnd when you cryWho wiped your tears?Knows your fearsWho really cares?My motherSay AlhamdulillahThank you AllahThank you AllahFor my mother.

Friday, February 17, 2006

KAMISAMA

Tai you ga nishi no,
tai you ga nishi no,
suiheiseng ni sizunda toki
Watashi wa jibun no sitekita koto hitotsu-hitotsu o omoi dasitemita

Kamisama,
yoruga otozureta tokiKamisama,
tai you ga sizumu to doujiniJibun ga nandomo kurikaesitekita ayamichi o kuyandeNoitemo douka oyurushi kudasai

Judulnya apa?

Dan pelangipun diiris gerimis, tapi lengkungnya tetap sempurna. Batas-batas warna terlihat jelas tapi subhanallah tak sedikitpun keindahannya berkurang, malah justru sebaliknya. Maka seperti itulah Insya Allah aku akan tetap berusaha menjalin silahturahmi, bukankah kita seperti warna pelangi itu? bila disatukan akan terlihat luar biasa indah. Banyak warna dalam satu kata, Pelangi. Banyak beda dalam satu nama, Saudara.

Kau tau mengapa aku begitu kukuh? bila kita pernah berjumpa, itu karena aku menyayangimu. Bila kita belum pernah berjumpa, itupun karena aku menyayangimu. bukan raga, melainkan hati dan ruh kita pernah bersua. Saudaraku, dari ini semua aku menyadari bahwa hidup adalah suatu pembelajaran. Bahwa ketika aku mengenalmu, maka aku belajar melihat pribadi di luar diriku sendiri. Ketika ada yang berkata betapa aku judes, galak, cerewet, keras kepala akupun belajar mengendalikan diriku. Saat ada yang mengatakan aku lembut, halus dan pemalu akupun belajar terbuka. Ketika aku berbuat salah dah khilaf itu adalah pembelajaran.

Aku duduk di ujung malam. Rabb, dulu dan sekarang aku takut kehilangan orang2 yang pernah aku kenal. Tapi aku lebih takut bila Engkau berpaling dariku, ketika Kau mengetahui hamba lain yang begitu taat dan beriman kepada-Mu. Janganlah Engkau palingkan lagi hatiku selain kepada-Mu. Kekuatan doa hamba2-Mu yang beriman bagai pelangi yang menjulang ke langit, sementara doaku seorang diri ini bagai kupu - kupu yang berusaha terbang ke awan dikala hujan. Ajari aku mencintai-Mu, namun jangan kau hasilkan cinta dihatiku ini sebagai cinta yang rekayasa semata. amien...

Wednesday, February 08, 2006

Bagaimana Melupakan Semuanya?

Forgiven but not forgoten. Artinya apa itu? kalau kamusku bilang, memaafkan tapi jangan dilupakan. benar gak sich? terlepas dari tepat tidaknya terjemahanku diatas, maksud dari kata -kata itu sudah aku tangkap jauh sebelum aku mendengarnya. Aku rasa orang yang punya kata - kata diatas mempunyai jalan pikiran yang hampiiiir sama denganku.

Itne bilang "Gue bener2 pingin melupakan dia, yang udah bikin hidup gue kaya' gini" Itne ngotot seperti itu, akupun ngotot untuk tidak melupakannya. Jangan pernah melupakan semua yang pernah hadir dalam kehidupan kita. Apapun itu, baik atau buruk. Semakin dicoba, justru akan semakin kuat dalam ingatan. Bila pedih, akan semakin pedih saja. Uraikan semuanya, yang ada di hati dan di pikir. Temukan keduanya dalam satu ruang perenungan, pada salah satu kesempatan malam. Jalannya adalah keikhlasan.

Sepahit apapun, sebahagia apapun itu adalah kenangan. Salah satu harta kita adalah kenangan. Kenangan bersama apapun, siapapun yang pernah menggores lembar hidupku. Begitupula kamu, pasti begitu. Untuk melupakan semuanya, jawabannya adalah jangan dilupakan. Jangan pernah meminta waktu untuk kembali. bila itu luka, maka sama halnya kamu meminta waktu untuk mengulang luka. Waktu mungkin saja bisa kembali, tapi tak ada yang bisa diperbaiki dari kembalinya waktu. Karena... semua sudah jadi rencana-Nya. Diulang 1000 kalipun, kejadiannya akan tetap sama, karena itu sudah jalan-Nya.

Thursday, February 02, 2006

Benarkah kau mencintaiNya?

Kamu mendurhakai Tuhan padahal
Kamu menyatakan cinta kepadaNya
Ini mustahil terjadi dan juga ganjil
Jika cintamu ini benar terjadi, pasti kamu taati dia
Sebab orang yang menyinta kepada yang dicinta selalu patuh

(Tafsir Al-Azhar Jus III hal. 155 Buya Hamka)

Wednesday, February 01, 2006

Cuma Kata

Apabila cobaan Allah swt telah datang, maka ia akan mengenai orang yang jahat maupun yang baik. Namun pada dasarnya sesuatu dalam kehidupan ini menurutku cepat atau akan lambat apapun itu, kita pasti akan mengalaminya. Seperti kebahagiaan, kesedihan, kelahiran, kematian dan sebagainya. Kita sebagai pemeran utama dalam lakon kehidupan kita, setidaknya harus punya beberapa modal. Dari modal A sampai Z, salah satunya adalah modal siap dan ikhlas. Modal siap ini sebenarnya tidak perlu di prepare (lha piye tho jane). karena siap atau tidak semua itu pasti akan datang. Seperti ketika kita telah siap mendapatkan sesuatu, maka selayaknya kitapun harus siap untuk kehilangan sesuatu itu. Sesiap - siapnya kita, itupun bukan suatu jaminan bahwa kita nanti akan sanggup menghadapi segalanya. Siap kehilangan, siap menderita, siap diuji, siap dicoba bukan berarti kita lalaikan hati kita dari kesedihan, bukan berarti pula kita jatuhkan air mata kita di hati saja. Kita perlu juga untuk (setidaknya) memperlihatkan bahwa sebenarnya betapa lemahnya kita sebagai manusia, kita perlu down, kalau perlu (malah harus) kita muwun - muwun dhumateng Gusti Allah.
Siap kehilangan itu juga bukan berarti kita menyerah akan kehilangan itu, menurutku lagi kita harus kembali berusaha meraihnya, semampu kita. setelah usaha dari meraih itu mentog. Ya sudah... kembali kita harus tawakal. Kenapa aku katakan kembali? karena sebelum melakukan ikhtiar, sesungguhnyapun kita harus tawakal dahulu.
bila jarak memutuskan raga, maka kesan takkan memutuskan tali silahturahmi. Mulai sekarang, mari kita belajar untuk bersyukur juga. karena sebersyukurnya kita ini, belum bisa dikatakan bersyukur.

QS: Yasin : 40

Tidak mungkin matahari menyusul bulan dan tiada malam mendahului siang. Semua beredar pada falaknya - tempat peredarannya - masing-masing.